REMBANG – Mondes.co.id | Setelah upaya perbaikan yang panjang dan intensif, akhirnya produksi gas dari sumur migas Randugunting 2 di Desa Krikilan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, resmi dihentikan.
Keputusan penutupan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh oleh Pertamina yang menyimpulkan bahwa sumur tersebut telah mencapai titik di mana produksi tidak lagi ekonomis.
Penutupan sumur migas ini tentu saja membawa dampak signifikan bagi pendapatan daerah.
Selama lebih dari 2,5 tahun terakhir, produksi gas di wilayah ini mengalami gangguan yang berkelanjutan, mengakibatkan rata-rata kerugian pendapatan daerah sebesar Rp2 miliar per tahun.
Dengan terhentinya produksi gas, keberadaan PT Rembang Migas Energi (RME) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola bagi hasil migas, kini berada di bawah sorotan.
Pemerintah Kabupaten Rembang berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PT RME.
Sekretaris Daerah Rembang, Fahrudin, mengungkapkan bahwa opsi penutupan PT RME akan dipertimbangkan jika tidak ada upaya perbaikan yang signifikan.
Namun, pemerintah daerah juga akan mengeksplorasi kemungkinan untuk merevitalisasi BUMD ini agar dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi pendapatan daerah.
“BUMD tentu akan dievaluasi lagi. Jika tidak ada usaha lain mesti harus ditutup. Tapi kalau dimungkinkan akan dikaji semua BUMD terkait produktivitasnya,” ujar Fahrudin.
Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk memulihkan produksi gas di sumur Randugunting II.
Pada pertengahan Mei 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang bahkan melakukan survei bersama BUMD Migas dan perwakilan Pertamina untuk mempersiapkan pengaktifan kembali sumur tersebut.
Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Penutupan sumur migas ini tidak hanya berdampak pada pendapatan daerah, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah sosial, terutama terkait dengan nasib para karyawan PT RME.
Selain itu, pembatalan kontrak penjualan gas dengan PT Bahtera Andalan Gas (PT BAND) juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah.
Pemerintah Kabupaten Rembang kini dihadapkan pada tantangan untuk mencari solusi jangka panjang terkait pengelolaan sumber daya alam di wilayahnya.
Selain itu, pemerintah juga perlu mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampak sosial ekonomi dari penutupan sumur migas Randugunting 2.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar