dirgahayu ri 80

Sindir Penyelenggara Pemilu Soal Pemakuan Poster Calon di Pohon, Warga: Berani Copot Gak?

waktu baca 2 menit
Sabtu, 3 Feb 2024 17:12 0 814 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Di tengah masa kampanye peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, masih ditemukan banyak ulah tim peserta Pemilu yang tak ramah pada lingkungan.

Masih banyak ditemukan poster dan baliho calon legislatif (Caleg) dan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) terpampang di pepohonan hijau.

Pemasangannya bisa merusak tanaman tersebut lantaran menggunakan media paku. Kondisi demikian disayangkan oleh warga setempat, salah satunya Rudi yang merupakan warga Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

Dirinya mempertanyakan komitmen penyelenggara Pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta kurangnya pengawasan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Namun, pria yang merupakan bagian dari warga lereng Pegunungan Kendeng tersebut tak mau berburuk sangka, ia hanya memasrahkan semuanya kepada penyelenggara pesta demokrasi.

“Mohon maaf yang banyak sekali, saya mau tanya ke KPU, Bawaslu, Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan), sedulur Kendeng seperti saya yang bergerak sebagai pecinta lingkungan melihat banyak gambar atau foto calon DPR da presiden yang dipaku di pepohonan yang hidup. Ada atau tidak aturan yang membolehkan?,” ungkap pria bernama Rudi tersebut, Sabtu, 3 Februari 2024.

Ia bingung karena masih banyak gambar calon peserta Pemilu yang terpasang tapi belum ditertibkan. Ia menganalogikan bahwa pohon merupakan sebagaimana manusia, yakni sesama makhluk hidup. Sehingga jika pohon dipaku gambar calon peserta Pemilu, sama halnya manusia melukai sesama makhluk hidup.

“Saya merasakan bahwa yang memakui adalah makhluk hidup yang melukai sesama makhluk hidup. Dulur-dulur Kendeng ngerti pohon dipaku tidak baik. Itu ada atau tidak aturannya? Andaikan tidak diperbolehkan, bisakah yang berwenang melarang bahkan mencopot gambar-gambar itu dari tempat yang dipaku?,” ujarnya menyindir panitia penyelenggara Pemilu periode ini.

BACA JUGA :  Limbah Tulang dan Tanduk Sapi Bisa Disulap Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomis

Pria yang biasa disapa Lik Rudi itu pun juga menyinggung mengenai sulitnya warga lanjut usia (lansia) mengikuti pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dirinya mempertanyakan jika terdapat lansia tidak memahami mekanisme pemungutan suara.

“Sebelum memilih calon kan warga harus memilah, milah ada tata cara dan aturannya buat landasan apa yang membuat dulur-dulur memilih. Saya menemukan kenalan saya berusia 70 tahun yang masih kebingungan cara memilih. Kalau beliau tidak mudeng cara milihnya karena tidak tahu soal calon maupun mekanismenya, apakah boleh minta tolong petugas mencobloskan?,” kelakarnya sembari bingung.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini