PATI – Mondes.co.id | Gadis asal Kabupaten Pati ini tertarik meng-influence masyarakat terhadap keunikan dan kekhasan batik di Nusantara, termasuk salah satunya dari daerah asalnya, yakni Batik Bakaran.
Ia merupakan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Pati, yang duduk di bangku kelas XII bernama Alviona Nadya Fargaretha (17).
Perlu diketahui, Alviona dinobatkan sebagai Mbak Duta Batik Bakaran.
Ia sukses meraih Juara 1 ajang tersebut karena perform sangat memukau juri dengan berbagai bakat yang dimiliknya.
Di samping itu, ia tertarik untuk mengenalkan batik tulis khas Kabupaten Pati kepada publik.
Di antaranya, seperti mengajak anak muda bangga memakai batik lokal, mempromosikan batik khas Kabupaten Pati lewat jaringan media sosial (medsos), dan memberi support Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di kerajinan batik.
“Saya tertarik sekali karena menurut saya batik itu identitas Pati yang harus dikenal lebih luas. Cara yang bisa dilakukan misalnya mengajak anak muda bangga memakai batik lokal, kemudian promosi batik lewat medsos, contohnya Instagram, TikTok atau yang lainnya dengan cara kreatif. Mendukung UMKM batik lewat promosi atau kolaborasi,” jelas perempuan asal Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati saat dihubungi Mondes.co.id, Selasa, 2 September 2025.
Pada tahun lalu, Alviona merasakan kebanggaan menjadi Mbak Duta Batik Bakaran.
Dari situ, ia aktualisasi diri mulai dari public speaking, membangun kepercayaan diri, dan memantapkan untuk semakin cinta pada kebudayaan Kabupaten Pati.
“Salah satu pengalaman berkesan adalah saat mengikuti pemilihan Duta Batik Bakaran Kabupaten Pati. Dari situ saya belajar banyak hal mulai dari public speaking, membangun kepercayaan diri, hingga semakin mencintai budaya lokal. Meskipun penuh tantangan, pengalaman itu menjadi bekal penting bagi saya,” ungkap gadis berparas cantik itu.
Sebagai pelajar, ia mesti bijak mengatur waktu untuk akademik dan non akademik.
Pasalnya, selama kesibukannya mengikuti berbagai agenda pencarian bakat atau perlombaan, Alviona sedang bertekad menembus perguruan tinggi yang sesuai dengan cita-citanya pasca lulus SMA.
“Tantangan saya lebih ke membagi waktu antara sekolah, lomba, dan kegiatan lain. Kadang juga suka minder, tapi saya coba lawan dengan terus usaha,” ujar perempuan yang dikenal ramah dan gampang bergaul itu.
Kewajiban utama sebagai pelajar di sekolah ia lalui, tetapi di saat yang sama ia pun aktif di organisasi dan perlombaan.
Bahkan, tekadnya mempromosikan kebudayaan lokal, membuatnya gemar mengikuti agenda di bidang sosial budaya.
Inspirasinya adalah Raden Ajeng (RA) Kartini, karena meski perempuan, mampu memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender pada zamannya.
Sebagai sesama perempuan, ia punya motivasi besar untuk berkarya tanpa takut keterbatasan.
“Saat ini kesibukan saya adalah menempuh pendidikan, mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan organisasi dan lomba, serta aktif dalam kegiatan sosial dan kebudayaan. Ingin seperti RA. Kartini, beliau seorang perempuan yang berani memperjuangkan pendidikan di zamannya, sehingga saya jadi termotivasi kalau perempuan juga bisa punya mimpi besar, berani ngomong, dan berkarya,” tegas Alviona.
Banyak prestasi yang ditorehkannya selama ini.
Wanita dengan nama akun Instagram @@vionadyaaa_ itu pernah meraih Juara 2 Wanita Berkebaya Indonesia tahun 2024, Juara 2 Best Talent Mbak Duta Budaya Kabupaten Pati tahun 2024, Juara 2 Top Model Casual Thrifting tahun 2024.
Selanjutnya, capaian lebih hebat juga pernah diraih mulai dari Juara 1 Foto Genic Thrifting 2024, Juara 1 Gatsby Style Model 2024, Juara 1 Model Fashion Trend 2024.
Juara 1 Foto Model Casual Trendy 2024, dan Juara 1 Mbak Duta Batik Bakaran 2024.
Dari sekian prestasi, dicapai Alviona berkat kerja keras, rendah hati, dan tidak berhenti belajar.
“Kerja keras, rendah hati, dan jangan berhenti belajar. Buat aku usaha keras itu penting karena nggak ada hasil yang instan, walaupun sudah berusaha dan dapat prestasi tetap harus rendah hati, nggak sombong, dan sadar kalau kita masih perlu belajar banyak hal. Hidup itu proses, jadi selama kita jalanin dengan semangat dan terus belajar, pasti ada hasilnya,” tutur perempuan yang memiliki keahlian catwalk tersebut.
Ia mengatakan, dorongan keluarga menghantarkannya bisa sampai di titik ini.
Keluarga yang sederhana dan mau mendukung kegiatan positifnya, membuatnya termotivasi berkarya.
“Panutan utama saya itu orang tua karena selalu kasih contoh kerja keras dan sederhana. Saya berasal dari keluarga yang sederhana berkecukupan dan belajar menghargai apa yang dimiliki, tidak boros, serta terus berusaha. Mereka mendukung penuh pendidikan,” ucapnya.
Ia berpesan untuk generasi muda agar berani mencoba hal-hal baru ketika ada kesempatan.
Sebagai pemuda harus mempunyai tekad besar, meski ke depan belum tahu bagaimana hasilnya.
“Masa muda itu waktu paling pas buat nyoba banyak hal. Jangan nunggu sempurna dulu baru berani, karena kadang kesempatan itu datang kalau kita nekat mulai,” katanya.
Ia mengimbau kepada generasi muda membangkitkan rasa percaya diri untuk melakukan hal-hal baru.
Ia mendorong supaya anak muda tidak mudah putus asa ketika menemukan kegagalan, karena masih bisa dicoba dan dicoba.
“Anak muda sekarang harus berani punya mimpi besar, tapi juga jangan gampang putus asa kalau gagal karena itu wajar banget, justru dari situ kita bisa belajar. Menurut aku, hal penting itu bukan cuma hasilnya, tapi keberanian, jadi intinya percaya diri, berani coba hal baru, nggak minder sama orang lain, dan ingat kalau setiap orang punya jalannya sendiri,” imbuhnya.
Ia juga menekankan kepada perempuan supaya sadar peran untuk bangkit dan membuktikan bisa berkarya lebih baik.
Poin penting yang ditekankan adalah rasa membangun kepercayaan diri.
“Terutama buat perempuan, aku pengen mereka sadar kalau kita nggak lemah. Kita malah bisa kuat banget kalau udah percaya sama diri sendiri,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar