REMBANG – Mondes.co.id | Kabupaten Rembang kini tengah gencar melakukan upaya untuk menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS).
Dengan target ambisius, Pemkab Rembang bertekad untuk mencapai titik nol ATS di 15 desa prioritas pada tahun 2025.
Langkah strategis ini diwujudkan dengan penerapan metode baru yang lebih canggih, yakni pemanfaatan aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Untuk tahun 2025 ini, kami menerapkan metode baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya kami harus melakukan pendataan dari rumah ke rumah, kini kami memanfaatkan aplikasi Dapodik untuk mengidentifikasi ATS,” ungkap Mochammad Arif Faizin, Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Rembang, Jumat (11/4/2025).
Aplikasi Dapodik kini dilengkapi dengan informasi lengkap mengenai ATS.
Setelah data terkumpul, tim khusus akan diterjunkan ke lapangan untuk melakukan verifikasi dan membujuk anak-anak yang terdata untuk kembali bersekolah.
Metode inovatif ini baru pertama kali diterapkan tahun ini.
Jika terbukti efektif, pendekatan serupa akan diperluas ke lebih banyak desa di tahun-tahun berikutnya.
Arif menambahkan bahwa sosialisasi metode baru ini telah dilakukan pada Februari lalu.
Selanjutnya, pada Maret, operator di setiap desa melakukan verifikasi dan validasi (verval) data secara mandiri.
Setelah libur Lebaran, Tim ATS Kabupaten dijadwalkan untuk turun langsung ke desa-desa guna melakukan rekonfirmasi.
Namun, Arif mengakui bahwa tantangan di lapangan masih cukup besar.
Setiap anak memiliki permasalahan yang berbeda, sehingga strategi penanganan yang diterapkan juga harus disesuaikan.
“Rata-rata anak-anak ini tidak bersekolah karena kurang motivasi, ada juga yang karena pernikahan dini, bahkan kenakalan remaja. Oleh karena itu, pendekatan yang kami lakukan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak,” jelasnya.
Dalam rentang waktu 2021 hingga 2023, dari total 1.655 ATS, sebanyak 405 anak berhasil kembali ke sekolah.
Sementara itu, pada tahun 2024, dari 364 ATS yang tersebar di Kecamatan Bulu, Sedan, Kaliori, dan Sale, sebanyak 111 anak telah kembali bersekolah.
Upaya keras Pemkab Rembang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar