PATI – Mondes.co.id | Ketua umum relawan Jokowi Plat K, Aan Rochayanto, angkat bicara terkait isu ijazah palsu yang dimiliki oleh Presiden RI ke-7 yakni Joko Widodo.
Secara tegas ia mendukung Jokowi untuk menempuh jalur hukum, atas isu tersebut supaya memberikan pembelajaran bagi penyebar fitnah ijazah Joko Widodo.
“Sebagai anak bangsa, yang juga sebagai relawan Jokowi tentu sangat menyayangkan fitnah ini terus bergulir, mereka tanpa melihat fakta yang benar, seharusnya cukup mereka lihat saat proses transparan dalam verifikasi saat Jokowi mencalonkan diri sebagai calon Walikota, calon Gubernur, dan calon presiden, tentu ada verifikasi data identitas dan pendidikan tentunya, di situ pasti dicek dong ijazahnya. Buktinya kan lolos dan SAH,” ujarnya, Jumat (18/4/2025).
Sebagai relawan Jokowi, Aan Rochayanto menyarankan agar persoalan ini dapat dilihat secara cerdas dan mendalam, bukan ada indikasi politik semata.
Bahkan, ia menyatakan jika Jokowi adalah Presiden yang banyak mempunyai torehan prestasi saat memimpin Bangsa Indonesia selama 10 tahun.
“Kita berharap agar lebih substantif dalam melihat persoalan, apa hubungannya Ijazah Jokowi yang benar-benar ada buktinya, dengan persoalan hukum yang mereka arahkan dan tuju ke Pak Jokowi,” ungkapnya.
Lanjutnya, ia menyatakan jika Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo atau Jokowi, lulus dari Fakultas Kehutanan pada 1985. Adapun ijazahnya ada pada Jokowi.
Wakil Rektor UGM Prof Wening Udasmoro menyampaikan hal itu setelah menerima tiga orang perwakilan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang meminta klarifikasi soal keaslian ijazah Jokowi.
Ketiganya adalah Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauziyah. Sementara Amien Rais merupakan salah satu tokoh dalam massa TPUA yang ikut aksi bersama massa emak-emak.
Wening menegaskan, UGM bukan dalam posisi membela salah satu pihak.
Kampus hadir dalam kapasitas menjelaskan jika Jokowi merupakan lulusan UGM tahun 1985 sesuai dengan dokumen yang dimiliki kampus.
“Jadi di dalam konteks ini, ini bukan soal membela siapa, tidak. Tapi bahwa kami dalam posisi ini adalah menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak, dan lulus atau tidak? Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar