PASANG IKLAN DISINI

Puluhan Massa Datangi PN Pati, Minta Pelaku Pemerkosaan RA Dihukum Maksimal

waktu baca 2 menit
Rabu, 27 Sep 2023 15:47 0 261 Vindi Agil

PATI – Mondes.co.id | Puluhan massa mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Pati, Rabu 27 September 2023. Kedatangan mereka sambil membawa sejumlah poster meminta pengadilan agar memberi hukuman berat kepada pelaku pemerkosaan anak di bawah umur.

Diketahui, kasus pemerkosaan di bawah umur yang dialami RA (17) yang dilakukan oleh terduga tersangka DSG (18). Kini berkas perkaranya sudah dilimpahkan ke PN Pati untuk disidangkan.

Ayah korban, Sutrisno mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan sekitar 25 orang datang ke pengadilan untuk meminta keadilan atas kasus yang menimpa anak perempuan kesayangannya itu.

Pasalnya, selain membuat anak gadisnya mengalami trauma berat, kini RA lebih sering menyendiri bahkan jarang berkomunikasi seperti sebelumnya.

“Minta keadilan, supaya pelaku pelecehan seksual dihukum seberat-beratnya,” katanya di lokasi demo.

Lebih mirisnya, sang ayah mengatakan jika RA sempat diancam dan dipaksa oleh terduga pelaku. Hingga akhirnya tindakan bejat itu terulang sampai tiga kali.

Kejadian pertama terjadi pada Selasa 19 Desember 2022, sekitar pukul 15.00 WIB di ruang tamu rumah milik ayah korban di Desa Tanjang. Kemudian aksi bejat yang kedua terjadi pada Sabtu, 4 Maret 2023 di kamar rumah milik ayah korban. Kejadian terakhir terjadi pada Sabtu, 11 Maret 2023, masih di lokasi yang sama.

“Takut diancam anak saya itu, sudah tiga kali. Awalnya saya tanya enggak berani. Kemudian akhirnya ngaku, anak saya dipaksa, dicekik,” tutupnya

Sementara konseling perlindungan anak, Mulyati pendamping korban, berharap kasus ini diadili dengan adil serta pelaku dihukum setimpal. Sehingga diharapkan kasus ini tidak terulang, serta tidak ada korban lagi.

Baca Juga:  Temukan 3 Tambang Ilegal di Kawasan Pegunungan Kendeng, ESDM Jateng akan Lakukan Pembinaan 

“Pelaku dihukum karena itu terkait beban moral yang ditanggung oleh korban dan akan menanggung seumur hidupnya,” terangnya.

Dia menjelaskan, korban saat ini masih merasa stres serta kondisi kejiwaannya masih labil. Akan tetapi, dari keluarga terus mensupport dan pihaknya juga berupaya melakukan konseling terhadap korban, sehingga mempunyai rasa percaya diri lagi.

“Sebagai konseling, tentunya mensupport anak-anak yang menjadi korban terutama di lingkungan keluarga sendiri dan masyarakat. Jangan membully korban, siapa yang ingin mengalami seperti ini sih,” tutupnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini