Polsek Lasem Mediasi Ketegangan Antar Warga Karangturi dan Babagan

KESEPAKATAN: Warga Karangturi dan Babagan saat melakukan mediasi di Mapolsek Lasem, Rembang pada Minggu 26 Oktober 2025 malam. (Mondes/Supriyanto)

Baca Juga

4 tahun  lalu

Gegara Kawal Kades Tahunan Rembang, “JW” Dibekuk Polisi Memiliki Senpi Ilegal

900 mondes

​Rembang – Mondes.co.id | Kepolisian Sektor (Polsek) Lasem langsung bertindak cepat menengahi ketegangan yang terjadi antara warga Desa Karangturi dan Desa Babagan, Kecamatan Lasem.

Proses mediasi untuk meredam konflik antar-desa yang bertetangga dan hanya dipisahkan oleh Jembatan Bagan Lasem ini bahkan masih berlangsung hingga Minggu malam (26 Oktober 2025) di Markas Polsek Lasem.

Baca Juga

4 bulan  lalu

Warga Lasem Ditemukan Tewas Gantung Diri di Belakang Rumah

718 Supriyanto

​Kapolsek Lasem, AKP M. Safi’i Karim, memimpin langsung upaya mediasi tersebut. Beliau mengundang Kepala Desa, tokoh pemuda, dan perwakilan masyarakat dari kedua desa untuk duduk bersama.

Tujuannya adalah mengajak seluruh elemen masyarakat agar secara kolektif menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

​“Sampai saat ini situasi kondusif. Kami juga mohon bantuan dari semuanya agar situasi tetap kondusif,” tegas Kapolsek, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan.

​Selain mediasi, pihak kepolisian juga telah menggiatkan patroli di sekitar wilayah Karangturi dan Babagan sebagai langkah preventif.

​Mengenai dugaan pemicu ketegangan, Kapolsek menyatakan aparat kepolisian masih melakukan pendalaman. Namun, informasi awal menyebutkan bahwa situasi ini diduga bermula saat berlangsungnya kegiatan hiburan dalam rangka hajatan khitanan di Desa Karangturi.

​Saat ditanya mengenai adanya korban dalam insiden ini, AKP M. Safi’i Karim menyebut sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya korban.

​Sebelumnya, pada Minggu sore (26/10/2025), situasi sempat memanas ketika puluhan warga terlihat berjalan kaki dari arah barat ke timur, melintasi pinggir Jalur Pantura di sekitar Jembatan Bagan Lasem.

Beberapa di antara mereka tampak membawa senjata tajam, seperti pedang dan celurit. Belum dapat dipastikan apakah kedua kubu sempat terlibat bentrok fisik, namun kejadian tersebut berhasil menarik perhatian para pengguna jalan yang melintas.

Redaksi