PATI – Mondes.co.id | Para petani khususnya di Kabupaten Pati, merasa resah lantaran harga gabah kering panen (GKP) terus mengalami penurunan secara signifikan.
Parno salah satu petani dari Kecamatan Margorejo mengaku jika pada panen kali ini ia hanya menerima harga Rp591.000 per kuintal setelah turun dari mesin combi.
Padahal, pada panen sebelumnya ia masih menerima Rp620.000 per Kuintal dari hasil GKP.
“Anjlok terus mas, panen kemarin masih lumayan Rp620.000 per kuintal, kalau ini sangat mengecewakan harganya,” ujarnya Senin (4/11/2024).
Dirinya mengungkapkan, jika merawat padi sama halnya seperti merawat anak bayi yang harus diperhatikan secara khusus.
Namun, saat tiba masa panen, pasti harga padi merosot jauh, sehingga menurutnya harga perawatan lebih besar ketimbang hasil yang didapatkan.
“Pupuknya mahal, semuanya mahal, kalau harga anjlok terus kita tidak untung, tapi malah rugi,” keluhnya.
Walau begitu, Suparno mengaku jika tidak ada pilihan lain, lantaran bertani adalah satu-satunya mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya.
Maka dari itu, ia hanya bisa mengeluh jika harga pupuk terus melambung tinggi, sedangkan harga gabah terus anjlok.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar