Penanganan Abrasi di Rembang Dimulai Pertengahan Tahun 2025

waktu baca 2 menit
Senin, 3 Feb 2025 14:31 0 298 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Kabar terbaru dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, di mana abrasi yang disebabkan oleh gelombang laut dengan intensitas tinggi terus menggerogoti garis pantai di beberapa wilayah.

Pemerintah daerah telah mengambil langkah sigap dan berencana untuk memulai penanganan abrasi ini pada pertengahan tahun 2025.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwanti, telah mengonfirmasi bahwa usulan penanganan abrasi ini telah mendapatkan lampu hijau dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, yang merupakan instansi berwenang dalam hal ini.

Proyek penanganan abrasi ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juni atau Juli 2025.

“Penanganan abrasi ini akan dimulai pada pertengahan tahun, sekitar bulan Juni atau Juli. Kami masih menunggu cuaca ekstrem dan gelombang laut kembali normal,” ujar Sri Jarwanti.

Empat titik abrasi yang paling parah telah diidentifikasi dan akan menjadi fokus utama penanganan.

Titik-titik tersebut meliputi Pantai Caruban di Desa Belimbing Kecamatan Sluke, Desa Pandangan Kulon Kecamatan Kragan, serta pantai di Desa Tanjungsari dan Kelurahan Pacar Kecamatan Rembang.

Bentuk penanganan yang akan dilakukan disesuaikan dengan tingkat kerusakan abrasi di masing-masing lokasi.

“Kami telah berkoordinasi dengan BBWS. Untuk Pantai Caruban, yang kerusakannya paling parah, akan dibangun breakwater sepanjang 270 meter. Di Sluke, akan dipasang batu sepanjang 250 meter, dan di Tanjungsari-Pacar juga akan dipasang batu sepanjang 320 meter,” jelas Sri Jarwanti.

Namun, untuk Desa Pandangan Kulon, bentuk penanganan abrasi masih belum dapat ditentukan.

BACA JUGA :  Cegah Kekerasan di Pati, Forum Anak Goes to School Dilangsungkan Selama MPLS 

Saat tim dari BBWS Pemali Juana melakukan survei lokasi, kondisi cuaca sedang tidak mendukung, sehingga survei ulang akan dilakukan untuk menentukan solusi yang paling tepat.

Pemerintah Kabupaten Rembang berharap bahwa upaya penanganan abrasi ini dapat secara signifikan mengurangi dampak kerusakan pantai yang terus terjadi dan melindungi permukiman warga yang tinggal di kawasan pesisir.

Sebagai informasi tambahan, abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh gelombang laut yang terus-menerus.

Abrasi dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, hilangnya lahan, dan bahkan mengancam keselamatan warga yang tinggal di daerah pesisir.

Penanganan abrasi biasanya melibatkan pembangunan struktur pelindung pantai seperti breakwater, tanggul, atau penanaman vegetasi pantai.

Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya abrasi, terutama saat cuaca buruk dan gelombang laut tinggi.

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memperparah abrasi, seperti penambangan pasir atau pembangunan yang terlalu dekat dengan garis pantai.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini