REMBANG – Mondes.co.id | Polemik rencana pembangunan Pasar Kota Rembang kembali memanas.
Kali ini, para pedagang secara tegas menolak konsep pembangunan pasar dengan dua lantai yang diusulkan oleh salah satu pasangan calon (Paslon) dalam kontestasi Pilkada Rembang.
Sutono, salah satu perwakilan pedagang, menyampaikan penolakan keras terhadap konsep tersebut.
Ia khawatir pembangunan dua lantai justru akan merugikan para pedagang.
“Konsep dua lantai ini bukannya menguntungkan, malah bikin bingung pedagang. Kami khawatir pasar akan sepi pengunjung,” tegas Sutono.
Alasan penolakan pedagang cukup beralasan. Mereka merujuk pada contoh Pasar Kreatif Lasem yang saat ini sepi pengunjung, meskipun sudah dilengkapi dengan basement untuk parkir.
“Banyak masyarakat yang malas naik turun tangga untuk berbelanja. Mereka lebih memilih kios yang mudah dijangkau,” imbuh Sutono.
Senada dengan Sutono, Warji, pedagang lainnya, juga menolak konsep dua lantai. Menurutnya, pembangunan pasar cukup dilakukan dengan penataan ulang agar lebih rapi dan menarik pengunjung.
“Kami ingin Pasar Rembang tetap menjadi ikon perekonomian masyarakat, namun dengan konsep yang sesuai dengan kebutuhan pedagang dan pengunjung,” ujar Warji.
Kekecewaan pedagang semakin memuncak karena merasa dibolak-balik oleh janji-janji para Paslon.
Mereka berharap calon pemimpin Rembang yang terpilih memiliki program yang jelas dan konsisten untuk pengembangan pasar.
“Kami akan memilih calon bupati yang benar-benar pro pedagang dan memiliki program yang jelas untuk Pasar Rembang,” tegas Warji.
Menjelang hari pencoblosan, para pedagang sepakat untuk bersatu dan mengajak rekan-rekan sesama pedagang untuk memilih calon pemimpin yang sesuai dengan aspirasi mereka.
Mereka berharap suara para pedagang didengar dan Pasar Rembang dapat terus berkembang dengan baik.
Penolakan pedagang terhadap konsep pembangunan pasar dua lantai di Rembang menunjukkan pentingnya keterlibatan seluruh stakeholder, terutama para pengguna langsung, dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan infrastruktur publik.
Aspirasi pedagang perlu menjadi pertimbangan utama dalam merumuskan konsep pembangunan yang efektif dan berkelanjutan.
Konsep pembangunan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna dapat berdampak negatif pada keberlangsungan usaha para pedagang dan mengurangi daya tarik pasar bagi pengunjung.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam dan melibatkan berbagai pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik bagi pengembangan Pasar Rembang.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar