PATI – Mondes.co.id | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati menyampaikan, pada tahun 2023 terdapat dua warga Kabupaten Pati yang meraih penghargaan Kalpataru.
Menurut Agus Setiyaji selaku Kepala Bidang (Kabid) Penataan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Pati, peraih penghargaan Kalpataru itu yakni bernama Ja’far Labib dari kategori perintis lingkungan dan Karnawi dari kategori pembina lingkungan.
“Tahun ini ada dua orang yang mendapat penghargaan Kalpataru, yang Ja’far Labib kategori perintis. Sedangkan, Karnawi kategori pembina,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Kamis, 19 Oktober 2023.
Keduanya meraih penghargaan Kalpataru di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Hadiahnya diberikan pada 10 Oktober 2023 yang lalu.
Agus menjelaskan bahwa Ja’far Labib sukses mendapatkan penghargaan kategori perintis lingkungan atas karya hebatnya sebagai pelukis berbahan baku sampah plastik. Ia mengatakan, Ja’far Labib memanfaatkan limbah sampah yang berserakan di sungai dan di lingkungan sekitar untuk disusun menjadi komponen lukisan uniknya.
“Ja’far pelaku perajin lukisan dari sampah plastik yang didaur ulang. Sampah dari sungai dan di mana-mana. Kemudian ia kepang, rakit, dan susun menjadi lukisan bagus. Hasilnya bisa dilihat di media sosialnya,” ujarnya.
Berbeda dengan Karnawi, ia merupakan pelestari tanaman mangrove di Tanggulsari Tayu. Karnawi sejak lama merehabilitasi hutan bakau, lalu menularkan ilmunya ke generasi muda.
“Karnawi seorang pelestari mangrove di Tayu. Dia konsentrasinya di sana, dia merehabilitasi kawasan hutan mangrove di Tanggulsari. Dia pembina karena bisa menularkan pada generasi muda dan komunitas lain. Ia menjadi pembina lingkungan,” jelas Agus menjelaskan sosok Karnawi yang menyabet penghargaan kategori pembina lingkungan.
Agus menilai, peran serta mereka layak diberikan penghargaan. Sehingga pihaknya akan terus melalukan pembinaan dan memfasilitasi peraih penghargaan Kalpataru, yang mana telah berkontribusi bagi lingkungan hidup di Bumi Mina Tani.
“Kami lakukan pembinaan dan evaluasi tentunya kepada mereka. Teruntuk perintis kami berikan bantuan sarana dan prasaran penunjang karyanya agar meraih penghargaan yang lebih tinggi lagi. Sedangkan, bagi yang pembina kita akan pantau supaya menginspirasi komunitas lingkungan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kebutuhan data dokumentasi dan publikasi menurutnya mesti ditingkatkan agar pengembangan karya-karya mereka dapat dirasakan dan dikenalkan oleh masyarakat umum, khususnya di Kabupaten Pati.
“Kekurangan kita ada di data dokumentasi. Kadang mereka mampu berbuat banyak, tetapi tidak diabadikan dan publikasi. Percuma jika tanpa ada bukti. Makanya gunakan akses teknologi informasi untuk menyebarkan karya-karya yang sesuai kriteria penilaian Kalpataru, itu pesan kami,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar