PATI – Mondes.co.id | Wilayah Kabupaten Pati bagian selatan mulai tergenang air usai hujan deras yang melanda sejak pukul 16.00 sampai dengan 18.00 WIB kemarin, Rabu (27/11/2024) 2024 malam.
Beberapa daerah mulai siaga banjir seperti Desa Gunungpanti di Kecamatan Winong, Desa Tanjunganom di Kecamatan Gabus, serta Desa Sinomwidodo, Angkatan Kidul, dan Angkatan Lor di Kecamatan Tambakromo.
Banjir ini diakibatkan oleh luapan Sungai Godo, hingga meluber ke areal jalan dan permukiman penduduk sekitar, usai hujan dengan intensitas tinggi pada petang lalu.
Hal tersebut memantik masyarakat setempat untuk waspada dengan keadaan berikutnya di masa-masa musim penghujan seperti saat ini.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Harno, seorang Relawan Tanggap Bencana (Tagana) Kembangjoyo, jalan penghubung antara Kecamatan Winong dan Tambakromo mulai tergenang air dari luapan Sungai Godo.
Ketinggian air yang membanjiri jalanan sekitar 10 sentimeter, menurut laporannya di lokasi.
“Saya informasikan baru 5 menit air sudah di jalan yang menghubungkan Sinomwidodo-Gunungpanti, untuk sementara masih bisa dilewati. Untuk kedalaman kurang lebih saat ini 10 sentimeter, air makin bertambah,” ungkapnya ketika dikonformasi oleh Mondes.co.id.
Situasi tersebut masih berpotensi untuk terjadi banjir yang lebih parah. Pasalnya, sungai Godo masih belum mampu menahan debit air yang cukup besar dari hulu.
Harno pun mengimbau masyarakat desa sekitar waspada bila banjir dapat mendatangi permukiman mereka dalam waktu dekat.
“Waspada, siaga untuk Desa Sinomwododo, Angkatan Kidul, dan Angkatan Lor. Demikan informasi pada saat ini, Rabu, 27 November 2024 malam ini saya informasikan, terima kasih,” urainya.
Dalam kondisi tersebut, selain kawasan jalanan poros utama terendam, seorang warga terlihat menemukan seekor ular sanca sepanjang 1,5 meter.
Tampak pemuda menangkap ular buas tersebut di tengah banjir, sehingga masyarakat sekitar mesti berhati-hati.
Selain itu, saat Mondes.co.id memantau lokasi Desa Angkatan Kidul yang berada di Kecamatan Tambakromo, kondisi mulai tersapu air.
Tampak aliran air sudah mulai menerjang jalan utama dan rumah-rumah penduduk.
Tak berlangsung lama, Dukuh Paras, Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus juga menerima banjir susulan, lantaran bibir sungai setempat gagal menampung debit air.
Menurut kesaksian warga, hal itu akibat tumpukan sampah yang ada di sungai tersebut, sehingga fungsi utama sungai gagal menampung air yang seharusnya mengalir dengan lancar.
“Siaga satu Dukuh Paras, Desa Tanjunganom, tepatnya di Jembatan Dukuh Paras. Saat ini sampah semakin menumpuk dan mengganggu aliran air yang akan mengalir ke bawah, sehingga air meluber di kawasan Dukuh Paras dan sekitarnya,” ungkap pengunggah video tersebut saat dilaporkan oleh relawan setempat.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar