PATI – Mondes.co.id | Klenteng Hok Tik Bio Pati menggelar Pagelaran Wayang Kulit lakon Wirotho Parwo pada Senin malam ini, 16 September 2024 pukul 19.00 WIB.
Menghadirkan dalang Ki Bowo Asmoro dan dalang cilik Ki Hafizh Y.M.
Menurut Ketua Klenteng Hok Tik Bio, Eddy Siswanto, acara pagelaran wayang kali ini dibuat beda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, kerap diselenggarakan sajian Wayang Potehi, yang mana merupakan wayang boneka dari kain khas Tionghoa, tetapi kali ini sajian tersebut menggunakan wayang kulit.
“Wayang ini dulu Wayang Potehi, setelah itu kita gunakan wayang kulit (budaya Jawa). Hari ini Pagelaran Wayang diselenggarakan sebagaimana sedekah bumi atau dalam rangka memperingati Ulang Tahun Dewa Bumi atau bancakan Dewa Bumi,” terangnya kepada Mondes.co.id, sore ini.
Ia menerangkan bahwa Pagelaran Wayang di Klenteng Hok Tik Bio sebagaimana mengingatkan wujud rasa syukur manusia terhadap berkah yang dilimpahkan melalui bumi yang ditempati.
Cara ini sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa karena masyarakat diberikan keselamatan.
Latar belakang digelarnya pagelaran wayang ini diceritakannya memuat kisah yang menarik dari sebuah cerita rakyat.
Pada zaman dahulu, terdapat seorang raja yang bernama Hok Tek Ceng-Sin yang prihatin atas penderitaan rakyatnya yang mengalami bencana.
“Asal-usulnya dulu ada peristiwa pagebluk, terus Hok Tek Ceng-Sin (seorang raja, kini dikenang sebagai Dewa Bumi) melihat rakyat desa banyak kena pagebluk atau permasalahan penyakit, beliau akhirnya semedi (bertapa) untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujarnya.
Selama masa bencana, bumi diselimuti oleh musim gugur. Suatu ketika, ia bertapa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya rakyat dilindungi.
Akhirnya, hasil pertapaannya terkabul, musim yang awalnya gugur menjadi musim semi. Hingga akhirnya rakyat di desa-desa pun diberikan keselamatan.
“Akhirnya doa terkabul, semuanya (rakyat), termasuk desa-desa para petani menjadi baik, dari yang musim gugur menjadi musim semi. Peralihan musim itu pun akhirnya sampai diperingati sebagai sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan dan terhadap bumi,” jelasnya.
Selain itu, ia menambahkan jika dalam pagelaran ini pun memuat pesan yang positif khususnya bagi masyarakat Kabupaten Pati, apalagi mendekati pemilihan kepala daerah (Pilkada). Diharapkan masyarakat Kabupaten Pati senantiasa diberi keselamatan.
“Karena ini jelang Pilkada, kami meminta kepada Tuhan supaya rakyat diberikan keselamatan, rakyat biar selamat tidak ada apa-apa, dan Pilkada lancar,” pesannya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar