PATI – Mondes.co.id | Petani tembakau di Kabupaten Pati kini tengah memasuki musim panen.
Masa panen tembakau ini berlangsung sejak Juli hingga Oktober 2024.
Para petani pun kini sedang memetik daun tembakau yang sudah menguning, karena kondisi tersebut dikatakan sudah layak panen.
Salah seorang petani tembakau asal Desa Sumberagung, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Eko Novin mengaku sedang berupaya melakukan panen dengan maksimal, ia sendiri ingin menarget hasil panen tahun ini mencapai lebih dari 3,5 ton.
“Masa petik panen awal Juli sampai Oktober besok. Saya menanam tembakau dengan luas lahan 2 hektar, biasanya untuk panen keseluruhan di lahan saya mampu menghasilkan 3,5 hingga 4 ton,” ucapnya saat dihubungi Mondes.co.id, Rabu (4/9/2024).
Dirinya menanam varietas srumpung dan nori. Diketahui, tembakau srumpung sudah ditanam oleh petani tembakau di Kabupaten Pati sejak beberapa tahun terakhir.
Selain itu, dirinya juga menanam tembakau nori, yang mana penanaman tembakau ini merupakan tembakau yang diarahkan oleh kemitraan, yakni PT Sadhana Arifnusa.
Sehingga pihak PT tersebut hanya mau menerima penjualan hasil panen tembakau nori.
Kendati demikian, ia dan para petani lain masih tetap menanam dua varietas tembakau itu.
“Varietas yang ditanam ada yang nori dan ada yang srumpung, kalau varietas dari kemitraan nori, tapi petani ada yg masih menanam srumpung,” sebutnya.
Ia mengatakan bahwa tembakau srumpung hanya dijual di pedagang lokal saja.
“Kalau dijual ke kemitraan hanya nori, sementara yang srumpung dijual ke pedagang lokal,” ujarnya.
Untuk harga tembakau saat ini mulai dari Rp35 ribu sampai Rp45 ribu per kilogram.
“Harga daun bawah Rp35.000 sampai Rp38.000. Kemudian harga daun tengah Rp40.000, dan harga daun atas mencapai Rp42.000 sampai Rp45.000 ,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar