dirgahayu ri 80

Material Terbawa Arus Aliran dari Hulu ke Hilir, Fenomena Banjir di Pati karena Sampah

waktu baca 2 menit
Minggu, 8 Des 2024 09:32 0 390 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sejumlah wilayah di Kabupaten Pati dilanda banjir akibat dampak curah hujan yang meningkat di bulan Desember 2024.

Situasi terjadi karena persoalan klasik, yakni tumpukan sampah di sungai yang menumpuk, sehingga menyebabkan banjir bandang membawa berbagai material.

Informasi itu diyakini benar adanya, seperti yang terjadi di berbagai titik antara lain Sungai Simo maupun Sungai Silugonggo.

Tepat pada Sabtu, 7 Desember 2024 tampak material sampah dan limbah pertanian terbawa arus dari anakan sungai menuju hilir Sungai Silugonggo, tepatnya sekitar Jembatan Sampang.

Terlihat anakan sungai yang bermuara ke Silugonggo mengangkat material sampah organik maupun non organik dalam skala besar.

“Jadi informasi dari teman-teman relawan, media, dan warga membantu kami lebih tajam dalam mengetahui lokasi kejadian, namun fokus kami yang benar-benar darurat. Seperti kemarin banjir di Margorejo, Sinoman, Margomulyo, Tunjungrejo, yang mana banjir membawa material tumpukan sampah dari hulu,” jelas Martinus Budi Prasetya selalu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati ketika dikonfirmasi Mondes.co.id.

Menurutnya, fenomena banjir luapan bagian hulu yang membawa sampah sering terjadi, akibat masyarakat yang sering buang sampah sembarangan.

Hal itu mengakibatkan aliran air dari hulu membawa limbah dalam jumlah besar, sehingga berpotensi bahaya karena dimungkinkan membanjiri kawasan sekitar.

“Karena fenomena banjir dari sungai bagian hulu membawa sampah sering terjadi seperti yang di Simo, Margorejo, jadinya sampah seperti limbah pertanian, tebu, eceng gondok juga kebawa. Karena di awal musim hujan perilaku membuang sampah di sungai itu tampak memberi dampak signifikan bagi sungai, air dari hulu turun ke daerah hilir,” terangnya.

BACA JUGA :  Pati Juara Umum Lomba Kompetensi Siswa SMK se-Jateng 

Lambat laun, dua sampai tiga kali luapan, maka aliran air akan menuju ke muara sehingga sampah pun ikut terbawa.

Menurutnya, peristiwa di kawasan Jembatan Sampang, Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan telah terjadi sumbatan, beruntung aliran yang membawa sampah tidak membanjiri permukiman penduduk.

“Info yang terjadi sumbatan pada sungai, namun terlihat sampah tidak sampai ke pemukiman penduduk. Keprihatinan kita melihat masyarakat yang buang sampah di sungai,” tuturnya.

Ketika kondisi sampah yang terbawa aliran akan mengganggu fungsi utama sungai, maka BPBD Kabupaten Pati mendapat pekerjaan rumah tambahan.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati untuk mengerahkan alat berat.

“Apalagi kita (BPBD) tidak punya alat berat, yang punya BBWS dan DPUTR, sehingga ketika ada tumpukan sampah yang terbawa arus mengarah ke hilir, maka kami atasi secara bergiliran,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini