PATI – Mondes.co.id | Bulan Juli dan Agustus 2024 diperkirakan menjadi puncak musim kemarau.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya saat memaparkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Menurut Surat Edaran BMKG, menjelaskan musim kemarau Jawa Tengah secara umum mulai bulan Mei 2024, dan puncaknya pada bulan Juli dan Agustus,” jelasnya kepada Mondes.co.id beberapa waktu yang lalu.
Atas adanya edaran itu, wilayah Kabupaten Pati perlu mewaspadai kekeringan. Mengingat pada tahun 2023 lalu, di masa-masa seperti ini, Bumi Mina Tani mengalami bencana kekeringan dahsyat di 94 desa pada 10 kecamatan.
Kepala BPBD Kabupaten Pati menyebut bahwa di tahun lalu, pihaknya bersama CSR dibantu kelompok relawan telah menghabiskan 1.506 tangki bantuan air guna disalurkan ke wilayah terdampak.
“Di masa-masa seperti ini, Kabupaten Pati harus siaga kekeringan,” katanya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro mengatakan jika Pemkab Pati mencoba antisipasi kekeringan pada 194 desa di 11 kecamatan.
“Kami mencoba mengantisipasi ada wilayah di 194 desa. Namun saya yakin paling kisaran 50-an desa yang kena,” ungkap Henggar.
“Tahun lalu kami antisipasi 10 kecamatan, kalau di 2024 ini diantisipasi di 11 kecamatan. Akan tetapi, mudah-mudahan tidak sampai terjadi kekeringan di 11 kecamatan,” sambungnya
Perlu diketahui, tanpa adanya fenomena El Nino seperti tahun lalu, wilayah di Indonesia sekarang mengalami kemarau basah. Sehingga kondisi kekeringan dipastikan tidak separah tahun 2023.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar