Kepsek di Kota Semarang Ini Menjiwai Kepemimpinan Lewat Kedekatan dengan Murid

waktu baca 6 menit
Jumat, 22 Nov 2024 16:28 0 137 Singgih Tri

SEMARANG – Mondes.co.id | Menjadi sosok kepala sekolah humanis bagi siswa adalah upaya yang tak mudah.

Hal ini menjadi tantangan bagi kepala sekolah yang notabene pimpinan satuan pendidikan.

Tugas pokok dan fungsi yang sangat padat mengharuskan kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas jalannya manajemen satuan pendidikan, baik berupa pengelolaan administrasi, pembinaan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan standar mutu pendidikan, dan lain sebagainya.

Mandat sebagai kepala sekolah bukanlah amanah yang ringan. Pasalnya, berbagai prioritas penting harus dijalankan secara tertata, sistemik, dan sesuai peraturan yang berlaku untuk memajukan sekolah yang dipimpin.

Walaupun energi kepala sekolah terforsir mengurus berbagai macam persoalan manajemen satuan pendidikan, kondisi ini tak membuat kepala sekolah melepas energinya sebagai seorang tenaga pendidik.

Apalagi, kepala sekolah tetaplah seorang guru yang menjadi fasilitator tersampaikannya nilai-nilai luhur dan ilmu pengetahuan kepada anak didik.

Oleh karena itu, kepala sekolah wajib memerhatikan perkembangan potensi anak didik sebagai bibit majunya generasi bangsa yang berkualitas.

Tak jarang, kepala sekolah harus dekat dengan siswa, sebagaimana yang dilakukan oleh Memik Nor Fadilah (41).

Memik sapaannya, kini menjabat sebagai Kepala SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

Kepala sekolah bernama lengkap Memik Nor Fadilah, S.S., S.Pd.,SD menjabat Kepala SDN Gunungpati 02 sejak 16 September 2022.

Sebelum menjadi kepala sekolah di SDN Gunungpati 02, Memik adalah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN Gunungpati 01, tepatnya sejak 1 Januari 2022.

Lebih jauh ke belakang, Memik dikenal sebagai guru berpengalaman dan diidolakan oleh para murid di SDN Plalangan 03 Kota Semarang.

Diketahui, ia telah mengajar sebagai guru kelas di SDN Plalangan 03 dari tahun 2000 hingga 2021.

BACA JUGA :  Terus Berjaya! Murid SMANSAKA Raih Juara 1 Lomba Poster Anti Korupsi 2024

“Saya menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Gunungpati 02 pada 16 September 2022 usai menerima SK. Sebelum saya menjabat kepala sekolah di sini, saya sebelumnya mendapat tugas menjadi Plt Kepala SDN Gunungpati 01 pada 1 Januari 2022,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

“Sebelum saya menjadi kepala sekolah, saya merupakan seorang guru di SDN Plalangan 03. Saya mengabdi sebagai guru di sana sudah lama, sejak 2000 hingga 2021,” imbuhnya.

Ia menceritakan awal mula mengemban amanah kepala sekolah. Ia tak menyangka bisa menjadi kepala sekolah.

Dengan dedikasi dan loyalitas tinggi di dunia pendidikan, menghantarkannya masuk ke dalam calon kandidat kepala sekolah di Kota Semarang.

Setelah menempuh seleksi dan melalui uji komptensi, akhirnya ia berhasil menjadi kepala sekolah.

“Awalnya saya menjadi kepala sekolah karena bentuk loyalitas saya dalam mewujudkan pendidikan agar menjadi lebih baik. Saat itu saya maju sebagai calon kandidat kepala sekolah, hingga Alhamdulillah bisa lolos,” jelas wanita yang beralamat Jagalan RT 03/RW 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

Menurut Memik, menjadi kepala sekolah membuatnya termotivasi untuk semakin meningkatkan kinerja sebagaimana pendidik, pegawai negeri, dan pimpinan institusi.

Ia dihadapkan dengan tantangan besar yakni menjadi penanggung jawab segala hal yang menyangkut warga sekolah.

Akan tetapi, situasi tersebut jadi kewajiban utama Memik selama mengoptimalkan tenaga dan waktu untuk pendidikan.

“Tantangan saat menjadi Kepsek yaitu ketika saya harus membina orang yang lebih tua dari saya. Kadang tidak enak hati. Tapi di posisi ini saya harus menyampaikan kata-kata yang bijak agar komunikasi berjalan baik. Selain itu, yang membedakan antara kepala sekolah dan guru biasa, tentu tanggung jawab kepala sekolah lebih besar, karena saya bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut warga sekolah,” ucapnya.

BACA JUGA :  Mobil Seret Polisi dan Tabrak Warga di Kudus Ternyata Tak Berdokumen Lengkap

Selama melaksanakan tanggung jawab dalam mengontrol serta mengayomi seluruh warga sekolah, ia tidak mengabaikan peranan peserta didik alias siswa.

Siswa-siswi yang ia banggakan sebagai generasi penerus bangsa, menjadi sasaran tanggung jawab dalam upaya mengayomi.

Kerap kali, ia menyapa, berinteraksi, dan memberi contoh tindakan positif agar tidak ada sekat antara kepala sekolah dengan siswa.

Sebagai seorang guru, pembiasaan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) ia implementasikan kepada anak didik agar perilaku yang berakhlak mulia dapat tercermin dalam diri mereka.

Kemudian, ia menanamkan sikap saling menghargai satu sama lain dan sikap menghormati kepada orang yang lebih tua.

“Cara saya mendekati siswa saya yaitu dengan tiada bosannya menyapa, menanyakan kabar, mendengarkan apa yang diharapkan oleh siswa, memberikan contoh dan teladan yang baik, serta tidak menjaga jarak,” kata dia.

Momen-momen kala menjadi guru ia rindukan, sehingga mendekatkan diri sebagai upaya memperhatikan perkembangan siswa, jadi langkah baginya untuk melepas kerinduan itu.

“Kalau guru kelas di sini ada kegiatan di luar sekolah. Saya masuk ke kelas untuk mem-back up proses pembelajaran,” ujarnya.

Ia turut menginisasi adanya pembiasaan sebelum pembelajaran, dimulai saat siswa masih berada di luar kelas.

Setiap hari, pihaknya memberi materi-materi pembiasaan berperilaku baik.

Dengan konten yang beraneka ragam, memantik siswa antusias dan bersemangat mengikuti pelajaran.

Berikutnya, ketika siswa sudah berada di dalam kelas, guru memulai literasi terlebih dahulu demi menjembatani materi pembelajaran.

Lebih lanjut, Memik bersama rekan-rekan guru di SDN Gunungpati 02 menerapkan sistem pembelajaran menyenangkan.

Tentunya, pembelajaran tersebut berpihak pada peserta didik sebagaimana mengamalkan ajaran Ki Hadjar Dewantara dalam Kurikulum Merdeka.

“Terobosan yang ingin saya kuatkan di SDN Gunungpati 02 mulai dari pembiasaan pagi sebelum pelaksanaan pembelajaran. Pembiasaan saya lakukan di luar kelas dengan memberikan siswa materi yang berbeda-beda. Ini sebagai wujud menerapkan sistem pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada siswa, karena kegiatan belajar mengajar tidak harus melulu dilaksanakan di dalam kelas. Bagi saya, pembelajaran bebas dilakukan di mana saja,” ungkap Memik.

BACA JUGA :  Kabar Pendataan Non-ASN di Kabupaten Pati, Seperti Apa?

Dalam rangka menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, ia mengajak seluruh elemen agar tidak bersikap humanis kepada siswa dan menghindari sikap diskriminatif.

Pasalnya, seluruh siswa memiliki hak dalam mengenyam pendidikan yang layak.

“Semua siswa memiliki hak yang sama, oleh karenanya jangan sampai ada diskriminasi supaya tidak timbul kecemburuan sosial dan perpecahan,” tegasnya.

Di sisi lain, kesibukannya sebagai pemangku kepentingan cukup menumpuk, di antaranya membuat perencanaan program yang memperhatikan prioritas.

Lalu, ia juga mesti melakukan pengorganisasian pembagian kerja ke bawahan dan melakukan pengarahan maupun koordinasi bersama seluruh warga sekolah.

Di samping itu, sebagai upaya membina dan meningkatkan kualitas SDM guru, ia mengadakan In House Training (IHT), mengajak guru-guru mengikuti workshop dan mengajak guru mengikuti seminar.

Usai mengikuti kegiatan tersebut, ia menginstruksikan para guru menyampaikan gagasan yang diperoleh dari kegiatan tersebut untuk diterapkan dalam sebuah program pembelajaran di kelas.

“Upaya dalam membina dan meningkatkan kualitas SDM para guru yaitu dengan cara mengadakan IHT, workshop, seminar yang mewajibkan guru untuk membuat program kelas dan dipresentasikan pada saat rapat,” ujar Memik.

Ia bangga bisa menjabat sebagai kepala sekolah, karena dirinya bisa belajar banyak dengan orang-orang hebat, tokoh-tokoh berkompeten, dan guru-guru inspiratif.

Ia punya keunggulan dalam hal mengelola sarana teknologi informasi (IT), sehingga program-program yang mengharuskan serba digital dapat dengan mudah ia atasi.

“Saya bangga di posisi ini, karena bisa sejalan bersama guru-guru gercep dalam menjalankan sebuah program edukasi,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini