REMBANG – Mondes.co.id | Jalan-jalan di wilayah Kecamatan Kaliori, khususnya yang melintasi Desa Mojorembun, Maguan, dan Meteseh, terlihat kondisi memprihatinkan.
Banyaknya lubang di sepanjang jalur utama ini, menimbulkan kekhawatiran serius bagi para pengguna jalan.
Tiga kepala desa dari wilayah tersebut menyampaikan harapan besar agar pemerintah segera mengambil tindakan.
Kepala Desa Mojorembun, Yanto, mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak sudah membahayakan.
“Kalau belum bisa dibangun, setidaknya ditambal dulu, Mas,” ujarnya.
Selain masalah jalan berlubang, Yanto juga menyoroti kurangnya penerangan jalan.
“Untuk wilayah jalan Mojorembun, kami harapkan ada lampu penerangan dari dinas terkait,” tambahnya, berharap agar kenyamanan dan keselamatan masyarakat dapat ditingkatkan.
Senada dengan Yanto, Kepala Desa Maguan, Saipul Amri, juga menyampaikan keprihatinan serupa.
Ia menyebutkan bahwa jalan yang masuk ke wilayah Desa Maguan menuju Kuniran juga dipenuhi lubang.
“Kami secara swadaya sempat menambal, tapi sudah rusak lagi,” jelasnya.
Saipul Amri menambahkan, kondisi ini semakin parah saat musim hujan.
“Apalagi ketika musim hujan, air banyak tergenang dan bisa membahayakan pengguna jalan,” tegasnya, menekankan perlunya solusi permanen.
Kepala Desa Meteseh, Ismunandar, ikut menyuarakan kekhawatiran yang sama.
Ia berharap agar jalan Kaliori menuju Meteseh segera mendapatkan perhatian.
“Kami sepakat kalau jalan Kaliori menuju Meteseh belum bisa dibangun, setidaknya ditambal dulu yang berlubang,” katanya.
Ismunandar menyoroti bahaya bagi anak-anak sekolah yang kerap melintasi jalan tersebut.
“Sebab anak-anak sekolah banyak yang bawa sepeda motor, ditakutkan terjadi kecelakaan akibat jalan yang berlubang,” tegasnya, menekankan pentingnya keselamatan bagi generasi muda.
Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh ketiga kepala desa tersebut, Mondes.co.id mencoba menghubungi Bupati Rembang melalui pesan WhatsApp.
Dalam tanggapannya, Bupati menyarankan agar keluhan mengenai infrastruktur disampaikan melalui jalur yang tepat.
“Maaf, mengenai jalan sampaikan ke PU nggih, untuk masalah lampu penerangan jalan hubungi Dinas Perhubungan atau melalui DPRD,” saran Harno.
Tanggapan ini menunjukkan adanya jalur birokrasi yang harus dilalui agar keluhan masyarakat bisa sampai ke instansi yang berwenang.
Dengan adanya keluhan dari tiga kepala desa ini, harapan besar kini tertuju pada dinas terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Sehingga diharapkan segera menanggapi dan mengambil langkah nyata untuk perbaikan jalan dan pemasangan penerangan.
Keselamatan dan kenyamanan warga, terutama bagi para pengguna jalan sehari-hari, menjadi prioritas utama yang harus segera diwujudkan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar