PASANG IKLAN DISINI

Eco Enzyme Berbahan Nanas Diharapkan Kurangi Ketergantungan Bahan Kimia

waktu baca 2 menit
Senin, 11 Okt 2021 07:37 0 967 mondes

PATI-Mondes.co.id| Sejumlah upaya dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk kimia. Seperti yang dilakukan Kelompok Tani Jrahi Makmur dan masyarakat Jrahi bersama Pendamping Desa Kecamatan Gunungwungkal. Dengan menyelenggarakan pelatihan bersama dalam pembuatan Eco Enzyme dan produk turunan lain dari fermentasi seperti minuman probiotik dan tepache minuman segar dan menyehatkan dari buah nanas.

Pelatihan yang dipandu oleh Handoko yang kebetulan menjadi salah satu team leadear Eco Enzyme Kabupaten Pati. Pelatihan tersebut diikuti puluhan orang dari unsur kelompok tani maupun ibu-ibu PKK yang tertarik dalam pembuatan eco enzyme dan minuman probiotic.

Dalam kegiatan tersebut, peserta juga dilatih membuat biowash yang dapat digunakan sebagai pengubah sampah organik menjadi media tanam dalam waktu 1 menit.

“Kegiatan ini dilandasi semangat untuk menghindari baham kimia baik untuk manusia dan lingkungan. Juga untuk mensikapi problem sampah rumah tangga dan mengelola tanaman secara organik,” terang Handoko. Sabtu, (9/10/2021).

Supardi, salah satu pengelola kelompok tani merasakan sekali banyak manfaat yang bisa dikembangkan oleh kelompok tani untuk mengolahan tanaman dengan potensi alamiah yang ada.

“Dan kegiatan ini, ke depan bisa diharapkan menjadi jawaban terhadap ketergantungan bahan kimia. Karena saat ini bahan makanan yang dijual sudah didominasi dengan kandungan bahan kimia,” keluhnya.

Kepala Desa Jrahi, Miko Adi Setiawan, juga antusias karena problem sampah semakin lama menjadi masalah publik. Tuntutan dalam mengembalikan kesuburan tanah ini adalah kewajiban kita yang tidak bisa ditawar lagi.

“Pelatihan yang disertai praktek tersebut menjadikan peserta langsung bisa aplikasi, juga merasakan hasil manfaat dari pembuatan eco enzyme. Selain itu juga ada produk projus nanas, tepache dan biowash yang dapat dimanfaatkan untuk kebersihan, kesehatan manusia dan lingkungan, juga untuk mengembalikan kesuburan tanah,” jelasnya.

Baca Juga:  Usia 18 Tahun Tak Menjadi Kendala Bagi Aldes Ikuti UKW di Solopos

(Ed/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini