PATI – Mondes.co.id | Luas lahan garam di Kabupaten Pati amat sangat besar, sehingga produksi garam di Bumi Mina Tani turut menjadi yang tertinggi dalam cakupan Provinsi Jawa Tengah.
Benar saja, bahwa jumlah total produksi garam di Kabupaten Pati tahun 2024 mencapai 324.036,10 ton alias 324 ribu ton.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Pembina Mutu Hasil Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Ari Wibowo, luas lahan tambak garam di Kabupaten Pati totalnya 2.901,62 hektar.
Catatan tersebut dihimpun oleh DKP Kabupaten Pati selama setahun di 2024 lalu.
“Luas lahan tambak garam di Kabupaten Pati berdasarkan update data produksi garam 2024 Kabupaten Pati yaitu 2.901,62 hektar. Kemudian hasil total produksi garam di tahun 2024 kemarin mencapai 324.036,10 ton,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Rabu (22/1/2025).
Diketahui, lahan tambak produsen garam di Kabupaten Pati hanya ada di Kecamatan Batangan, Kecamatan Juwana, Kecamatan Wedarijaksa, dan Kecamatan Trangkil.
Ia menyebut jika luas lahan garam tertinggi berada di Kecamatan Batangan, sedangkan luas lahan garam paling kecil di Kecamatan Trangkil.
“Ada empat kecamatan penghasil garam yang besar, mulai dari timur yaitu Batangan, Juwana, Wedarijaksa, Trangkil. Karena potensinya paling besar Batangan, karena panasnya dari sana. Kadang di Trangkil belum mulai musim garam alias baru pengolahan tanah, di Batangan sudah produksi,” ucap Ari memaparkan fakta yang terjadi.
Fakta membuktikan jika Kecamatan Batangan menjadi sentra adanya produksi garam terbesar.
DKP Kabupaten Pati menyebut luas lahan tambak garam di Kecamatan Batangan mencapai 1.321,07 hektar, lalu disusul Kecamatan Juwana di urutan kedua dengan luas 657,71 hektar.
Kemudian, di urutan ketiga ditempati Kecamatan Wedarijaksa dengan luas 521,68 hektar dan yang terakhir Kecamatan Trangkil dengan luas 401,17 hektar.
Informasi yang diolah oleh DKP Kabupaten Pati menyebut Desa Bumimulyo, Kecamatan Batangan menjadi desa dengan luasan tambak terbesar.
Sedangkan, Desa Tlutup, Kecamatan Trangkil menjadi desa dengan luas tambak garam terkecil di Kabupaten Pati.
“Luas sebelah timur paling tinggi karena sentra di Batangan, lebih dari 50 persen, produksinya juga. Mulai Mei beberapa wilayah baru pengolahan lahan tapi Batangan sudah produksi dan gak banyak,” terangnya.
“Sedangkan, masa itu di Trangkil produksi masih sedikit, Juni efektif karena panasnya kemarau membuat garam jadi bagus. Kalau November kadang-kadang bonus,” pungkasnya.
Berdasarkan catatan DKP Kabupaten Pati, terdapat 21 desa penghasil garam di Bumi Pesantenan.
Berikut deretan desa dengan luas lahan tambak garam secara lengkap yang memproduksi garam setiap tahunnya.
Daftar Desa di Kabupaten Pati yang Memiliki Lahan Tambak Garam di Tahun 2024
1. Desa Kertomulyo: 103,62 hektar
2. Desa Sambilawang: 95,61 hektar
3. Desa Asempapan: 75,84 hektar
4. Desa Guyangan: 60,09 hektar
5. Desa Kadilangu: 40 hektar
6. Desa Tlutup: 26,01 hektar
1. Desa Tluwuk: 226,46 hektar
2. Desa Tlogoharum: 167,88 hektar
3. Desa Kepoh: 127,34 hektar
1. Desa Genengmulyo: 284,30 hektar
2. Desa Agungmulyo: 161,90 hektar
3. Desa Langgenharjo: 114,63 hektar
4. Desa Bakaran Kulon: 66,88 hektar
5. Desa Trimulyo: 30 hektar
1. Desa Bumimulyo: 322,96 hektar
2. Desa Raci: 260,72 hektar
3. Desa Ketitang Wetan: 257,76 hektar
4. Desa Lengkong: 170,96 hektar
5. Desa Mangunlegi: 143,15 hektar
6. Desa Jembangan: 109,31 hektar
7. Desa Pecangaan: 56,21 hektar
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar