Foto: Bupati Jepara Witiarso Utomo melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa Bugo, Kecamatan Welahan (Mondes/Dian) JEPARA – Mondes.co.id | Kawasan Pecinan di Desa Welahan menyimpan sejarah panjang kedatangan pedagang Tiongkok ke Jepara.
Keberadaan Klenteng Hian Thian Siang Tee, Welahan menjadi saksi budaya Tionghoa sejak dulu hingga sekarang.
Keberadaan kampung Pecinan di sekitar Klenteng Welahan, merupakan bukti masyarakat Tionghoa telah tinggal dan menetap di Jepara sejak puluhan, bahkan ratusan tahun silam.
Bupati Jepara Witiarso Utomo, berkeinginan menghidupkan kembali kawasan Pecinan Welahan, sebagaimana sejarahnya di masa lalu.
Menurutnya, nilai sejarah dan budaya yang kuat dapat menjadi daya tarik wisata unggulan jika dikemas dengan baik.
“Kami ingin sejarah itu diulang kembali. Pecinan yang dulu ramai, kalau bisa kita ramaikan kembali,” tegasnya, ujar Bupati saat melaksanakan program Ngantor di Desa, Rabu (17/12/2025).
Terkait penataan kawasan Klenteng Hian Thian Siang Tee dan Pasar Welahan, menurut Bupati saat ini sudah dimulai dengan pembersihan area.
Ia melihat, klenteng memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukatif dan budaya, khususnya untuk kegiatan outing class saat libur sekolah.
“Klenteng ini bisa menjadi wisata yang menarik. Anak-anak dari Karanganyar dan daerah lain bisa berkunjung saat libur sekolah. Ini akan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi desa-desa di Welahan,” jelasnya.
Hian Thian Siang Tee kerap disebut salah satu klenteng tertua di Indonesia.
Camat Welahan, Suhadi menyampaikan pengembangan klenteng sebagai salah satu objek wisata di Welahan, saat ini masih dalam tahap proses dan terus dimatangkan bersama berbagai pihak.
Pihaknya juga berkeinginan menghidupkan kembali kawasan Pecinan Welahan sebagaimana sejarahnya di masa lalu.
“Kita akan dukung apa yang menjadi program dari bupati,” kata dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar