PASANG IKLAN DISINI

Karya Seni dari Limba Asal Pati Diminati Pasar Global

waktu baca 2 menit
Kamis, 6 Okt 2022 07:45 0 334 mondes

PATI – Mondes.co.id | Sebagian orang memandang limbah rumah tangga adalah benda tak berguna. Namun berbeda bagi Ratna Septi Anggraheni.

Wanita asal Desa/Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, ini mampu menyulap limbah atau sampah menjadi barang dengan nilai seni tinggi.

Tidak hanya bernilai seni, karya bikinannya juga mampu menarik pundi-pundi rupiah karena keunikannya.

Bahkan buah tangannya dari bahan baku sampah seperti tempurung kelapa dan sejenisnya. Telah menembus pasar mancanegara. Sebut saja, Jamaica, Jepang, hingga sejumlah negara di benua Afrika.

Tidak hanya itu, berkat kegigihannya, satu dari sekian lukisan relief tempurung kelapa buatan Ratna pernah dibeli Presiden Joko Widodo.

Ratna yang mengaku pernah menjadi guru tari di Ibu Kota DKI Jakarta ini, sudah menekuni dunia seni kriya sejak puluhan tahun silam.

“Saya sudah menekuni seni dari limbah sejak puluhan tahun lalu,” ujarnya, Rabu 5 Oktober 2022.

Melalui Nagallery Art, brand yang ia buat bersama mendiang sang suami. Ia terus mengasah kemampuan dan bereksperimen menciptakan karya seni bernilai tinggi.

Berkat kegigihannya, seabrek prestasi telah Ratna koleksi. Mulai dari rekor Muri untuk kategori penemuan lukisan baru pada tahun 2009.

Sampai, even lokal bertajuk Pati Innovation Award untuk karya wayang bathok sebagai media edukasi dan dongeng folklore Pati.

Tidak hanya memanfaatkan limbah tempurung kelapa, Ratna juga memanfaatkan biji-bijian, sampah plastik, dan bahan-bahan lainnya.

Karya Ratna, umumnya berbentuk lukisan, gantungan kunci, relief, dan pajangan dinding.

Produk yang dibuatnya dijual dengan harga beragam, mulai dari Rp 500 hingga Rp 15 juta.

Baca Juga:  PPDI Gelar Reuni dan Sarasehan

Ratna menyebutkan, karya yang paling mahal adalah relief yang terbuat dari batok kelapa atau tempurung kelapa.

Relief ini bernilai tinggi lantaran kerumitannya, selain membutuhkan kesabaran dan ketelitian tinggi untuk menuntaskan.

“Kalau gantungan kunci Rp 500, lukisan biji Rp 600 ribu, kalau yang termahal lukisan relief batok (tempurung kelapa) bisa tembus Rp15 juta,” bebernya.

Ratna mengaku bersyukur dengan bakat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Sehingga meski sekarang dia hidup sendiri semenjak ditinggal sang suami menghadap sang Khalik. Ia akan tetap menekuni kerajinan dan seni dari limbah. (Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini