BLORA – Mondes.co.id | Belajar tidak mengenal batas usia, apalagi belajar ilmu agama yang kelak akan dibawa sebagai bekal amal menghadap ke Sang Maha Kuasa.
Hal ini tampak dari kemauan para ibu-ibu yang beramai-ramai belajar mengaji di Tempat Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Nurul Qur’an, Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
Hari ini, Minggu, 2 Maret 2025, mereka mengejar ilmu dunia-akhirat melalui usaha membaca Alquran di TPQ yang dikelola oleh polisi inspiratif dari Kepolisian Resor (Polres) Blora, Aiptu Adi Tri Sukmono.
Dalam satu minggu sekali, diadakan pertemuan rutin mengaji bagi orang dewasa di TPQ Nurul Qur’an.
“Mengisi bulan suci Ramadan, ibu-ibu belajar membaca Alquran, meskipun usia sudah tidak muda lagi mereka antusias sekali belajar membaca Alquran. Biasanya setiap Jumat, berhubung puasa diganti setiap hari Minggu,” jelas pengurus pondok tersebut, Aiptu Adi saat diwawancarai Mondes.co.id, hari ini.
Peserta mengaji TPQ dewasa itu diikuti oleh ibu-ibu dari mulai usia 26 sampai 60 tahun ke atas.
Mereka datang dari berbagai wilayah, seperti Kelurahan Tempelan, Kamolan, Patalan, Jenar, Tambaksari, dan wilayah lainnya.
“Usianya campuran dari 26 sampai 60 tahun lebih juga ada, mereka menyadari umur semakin tua, saatnya kembali ke jalan Allah. Kebanyakan warga di luar Kelurahan Bangkle, seperti warga Kelurahan Tempelan, Kamolan, Patalan, Jenar, Tambaksari, dan lain-lain,” ungkapnya.
Santri-santri tersebut berasal dari sejumlah latar belakang, di antaranya pensiunan guru, pegawai bank, pegawai rumah sakit, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan ibu rumah tangga.
Mereka datang dari pagi untuk mengikuti kelas mengaji demi merefleksikan diri sebagai makhluk yang suatu saat nanti kembali ke Allah SWT.
Mengajar mengaji orang dewasa memiliki tantangan yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Bagi Aiptu Adi, hal yang paling sulit diajarkan kepada orang dewasa ialah penekanan dalam mengucap huruf Hijaiyah, mengingat faktor usia mempengaruhi mereka dalam hal pelafalan bacaan Arab, sehingga sulit untuk fasih.
“Memang harus lebih ekstra bersabar, kemudian untuk penekanan huruf-hurufnya kadang kesulitan karena memang faktor usia. Jika mereka kesulitan baca, kadang kita selingi dengan bercanda agar mereka tidak tegang dan merasa nyaman,” katanya.
Sebagai seorang pelayan masyarakat yang humanis, Aiptu Adi membawa materi dengan santai, sehingga peserta mengaji tidak tertekan.
Bahkan, dengan metode pengajarannya, semakin banyak santri orang dewasa yang semakin tertarik untuk mengaji di TPQ Nurul Qur’an.
Dirinya mulai membuka kelas mengaji bagi orang dewasa sejak 2022, para peserta mengikuti mengaji mulai pukul 07.00 WIB sampai 10.00 WIB. Setiap harinya rata-rata datang 40 peserta mengaji dari kalangan orang dewasa.
Perlu diketahui, TPQ Nurul Qur’an menyediakan tujuh kelas. Enam di antaranya untuk mengaji jilid 1 sampai 6, dan satu kelas untuk membaca Alquran.
Ada pun 10 guru yang siap mengajari para santri dewasa untuk kelas TPQ Nurul Qur’an. Nantinya mereka akan belajar di setiap kelas yang tersedia.
“Materi yang diajarkan dari pelajaran jilid 1 sampai Alquran, yang dibagi per kelas di TPQ Nurul Qur’an dewasa. Ada tujuh kelas, mulai jilid 1 sampai jilid 6, kemudian kelas Al Qur’an. TPQ Nurul Qur’an ibu-ibu (dewasa) berdiri sejak tahun 2022,” terangnya.
Dirinya terbuka untuk tempat belajar mengaji bagi orang-orang dewasa yang ingin mampu belajar Alquran.
Ia mempersilahkan bagi ibu-ibu yang ingin mengajak siapa pun untuk mengaji di TPQ Nurul Qur’an, maka Aiptu Adi dan para guru-guru ngaji siap memfasilitasi ke arah kebaikan.
“Kita biasanya meminta tolong kepada ibu-ibu untuk berkenan mau mengajak teman-temannya agar mau ikut mengaji belajar membaca Alquran. Bagi ibu-ibu yang ingin belajar membaca Alquran bisa langsung ikut bergabung di TPQ dewasa,” ujarnya.
Tidak ada persyaratan khusus tertentu untuk ikut mengaji di TPQ Nurul Qur’an. Jika ingin bergabung, dapat langsung datang.
“Semoga dengan adanya TPQ dewasa akan lebih membawa manfaat bagi lingkungan sekitar dan Kabupaten Blora pada umumnya,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar