PASANG IKLAN DISINI

Jelang Tahun Politik, Ini Permintaan Warga Kendeng

waktu baca 3 menit
Selasa, 5 Sep 2023 21:37 0 255 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Jelang 2024 suhu politik mulai menghangat. Di tahun tersebut bakal digelar hajatan besar di Tanah Air, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak. Para pemimpin negeri akan dipilih dalam pesta demokrasi yang digelar pada 14 Februari 2024 mendatang, termasuk presiden dan wakilnya.

Namun, saat ini belum masanya penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Pasalnya, kini baru ada beberapa nama yang muncul sebagai bakal capres dan bakal cawapres.

Mendekati tahun politik, warga Kabupaten Pati yang bermukim di area Pegunungan Kendeng belum menentukan arah dukungan sama sekali. Menurut Gunretno, selaku tokoh masyarakat Kendeng, ia masih enggan menyatakan sikap sejak dini untuk menentukan calon pemimpin negeri.

Menurutnya, menentukan arah dukungan perlu pertimbangan yang matang dan kajian analisis yang dalam. Mengingat, selama ini warga Kendeng kerap diambang ketidakadilan atas beragam kebijakan yang diciptakan oleh para pemangku kebijakan.

“Kontrak politik capres belum ada, karena memang belum ada capresnya. Itu mengapa kami belum bisa sampaikan,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Selasa, 5 September 2023.

Ditambahkan, warga saat ini sudah cerdas dalam memilih capres dan cawapres. Mereka akan memilih sesuai nurani dan kesesuaian masing-masing berdasarkan rekam jejak, visi-misi, dan janji.

“Rakyat akan tahu sendiri. Mereka memilih siapa pemimpin yang pantas,” imbuh Gunretno.

Ia memperingatkan kepada presiden yang akan terpilih nanti bahwa terdapat hukum negara, hukum agama, dan hukum alam. Apabila janji tak ditepati dan kebijakan tak menyejahterakan rakyat, maka hukum-hukum itulah yang akan dihadapi.

Baca Juga:  Ngaji Jurnalistik Bawaslu Pati Bareng PWI Pati

“Bila mereka berkhianat, biarlah kami mendoakan dengan disaksikan Ibu Bumi dan Yang Maha Kuasa yang akan memberikan ganjaran,” tuturnya.

Gunretno berharap, presiden yang akan memimpin Indonesia mampu menyelesaikan bencana ekologi atau kerusakan ekosistem. Karena itu bagian dari kontrak politik.

“Gerakan Save Kendeng salah satu yang kami perjuangkan bersama seluruh masyarakat Indonesia yang peduli pada ekosistem. Sebab itu bagian dari kontrak politik yang utama,” tegasnya.

Ia tak condong kemanapun. Dirinya mengaku cair dengan semua bacapres. Dirinya sebagai warga Jawa Tengah pun sering berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo ketika mengadakan acara.

Selain itu, beberapa waktu yang lalu, Bacapres Anies Baswedan juga sowan ke kediaman Gunretno. Pada pertemuan itu tidak ada kepentingan politik apa-apa.

“Kami juga menjalin komunikasi dengan Pak Ganjar Pranowo sebagai warga Jawa Tengah, ketika ada acara, beliau kami beritahu. Selain itu, Pak Anies Baswedan juga kemari tanya-tanya soal Kendeng. Namun, itu bukan agenda politik. Mau dolan ke sini ya saya terima, masa ditolak?” jelasnya.

“Lalu putri almarhum Gus Dur, Inayah Wahid juga sempat berkunjung ke sini. Sebab, saya dan rekan-rekan sedulur Kendeng sangat menghormati keluarga Gus Dur. Sebab peranan presiden ke-4 itu sangat pro rakyat, utamanya warga Kendeng,” sambungnya.

Dirinya hanya berharap ke semua capres untuk melestarikan Pegunungan Kendeng. Ia berharap siapapun capresnya yang penting tidak timbul perpecahan.

“Semua hak pilihan masing-masing. Mereka ini orang-orang terbaik. Kami siap berkontribusi membersamai siapapun yang menjadi capresnya asalkan mereka mendukung kelestarian Kendeng. Karena bagi saya membela Pegunungan Kendeng adalah totalitas,” tandasnya.

editor: redaksi

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini