SELAMAT IDUL FITRI

Inovasi Mahasiswa UMK, Ubah Ampas Tebu Jadi Produk dengan Nilai Ekonomis Tinggi

waktu baca 3 menit
Rabu, 10 Jul 2024 13:25 0 610 admin

KUDUS – Mondes.co.id | Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Muria Kudus (UMK) berinovasi dengan hasil limbah yang diubahnya menjadi barang ramah lingkungan.

KETUA PGRI PATI

Tim yang diketuai oleh Putri Yul Setiowati dari program studi Manajemen, dosen pembimbing Dr. Ahmad Mukhlisin, S.P.d., S.M., M.M dan beranggotakan 3 mahasiswa dari program studi yang berbeda di antaranya, Wulandari (Manajemen), Hemalia (PGSD) , Siti Nur Khasanah (Manajemen).

Inovasi yang muncul ini mereka salurkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan yang berhasil lolos sebagai penerima pendanaan PKM 2024.

Perlu diketahui, Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menginformasikan bahwa timbunan sampah tahunan mencapai 17.441.415,28 ton/tahun pada tahun 2023.

Sampah kantong plastik menjadi permasalahan terbesar di tengah-tengah masyarakat. Hal inilah yang menjadi salah satu fokus inovasi yang mereka kembangkan.

Wulandari menyebutkan bahwa inovasi ini muncul ketika melihat fenomena penjual es tebu dan petani padi yang masih membuang limbah dari penggilingan secara sembarangan.

“Inovasi ini muncul karena banyak penjual es tebu dan petani padi yang membuang hasil limbahnya dengan sembarangan, padahal limbah-limbah tersebut bisa dimanfaatkan, salah satunya dijadikan sebuah paper bag,” jelas Wulandari.

Di sisi lain, Siti Nur Khasanah menambahkan adanya korelasi antara minat belanja masyarakat dengan menggunakan kantong belanja yang lebih ramah lingkungan.

Oleh karenanya, mereka memilih inovasi kantong belanja ramah lingkungan dari hasil limbah sebagai bentuk dukungan program zero waste. 

“Melihat banyaknya peminat masyarakat dalam berbelanja dan kondisi masyarakat yang konsumtif Perbag-Liberia. Ini bisa menjadi solusi pengganti kantong plastik, karena lebih ramah lingkungan. Sebagai bentuk dukungan program zero waste yang dipadukan dengan berbagai motif gambar kebudayaan yang ada di Indonesia,” tambahnya.

BACA JUGA :  Terus Berkembang, Masa Depan Batik Jepara Masih Menjanjikan

Putri Yul Setiowati telah menjelaskan bahwa keunggulan dari Perbag­-Liberia ini terdapat beberapa keunikan yaitu adanya tambahan desain yang menarik.

“Terdapat desain yang menarik yang menggambarkan tentang kekayaan budaya yang ada di Indonesia, mulai dari rumah adat, tarian, baju adat, musik tradisional, dan penggunaan inovasi plantable,” jelasnya.

Putri juga menegaskan bahwa untuk inovasi ini menggunakan bahan baku ampas tebu dan limbah jerami.

“Inovasi kami juga sebagai salah satu upaya pengoptimalan ampas tebu dan limbah jerami menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi,” sambungnya.

Sedangkan Hemalia menambahkan bahwa produk Perbag-Liberia ini mudah terurai, sehingga dipastikan ramah lingkungan.

“Perbag-Liberia bersifat mudah terurai, sehingga tidak merusak ekosistem dengan inovasi plantable, bisa tumbuh menjadi tanaman karena terdapat benih di dalam pulp yang terbuat dari bahan limbah tebu dan jerami yang biasanya digunakan untuk kompos,” tuturnya.

“Untuk harga Perbag-Liberia terjangkau dan kualitasnya tidak kalah dengan produk lain, sehingga banyak diminati oleh pelanggan,” lanjutnya.

Tim PKM-K Perbag-Liberia pun berharap agar produk tersebut dapat mengurangi limbah jerami dan limbah tebu yang biasanya tidak dimanfaatkan secara maksimal dan secara tidak langsung dapat mendukung program zero waste pemerintah. Selain itu, juga turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini