Hiu Tutul Bermunculan di Perairan Lemah Abang, Dipercaya Mendatangkan Berkah

waktu baca 3 menit
Sabtu, 7 Okt 2023 11:53 0 785 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Fenomena langka terjadi di perairan Lemah Abang, Desa Balong, Kecamatan Kembang. Di kawasan perairan tersebut, kerap kali muncul ikan hiu tutul, jumlahnya pun tidak sedikit.

Hal ini sebagaimana disampaikan Sunarto, Ketua Forum Nelayan (Fornel) Jepara. Dikatakannya, Ikan hiu tutul ini banyak bermunculan di Perairan Lemah Abang, wilayah Jepara Utara baru-baru ini. Fenomena itu diyakini para nelayan setempat sebagai tanda keberkahan akan segera datang.

“Hiu tutul memang kerap muncul di perairan dalam jarak enam hingga sembilan mil dari bibir pantai. Atau di kedalaman antara 18 hingga 25 meter,” kata Sunarto, Sabtu 7 Oktober 2023.

Dijelaskan, ikan purba ini sering bermunculan. Hiu tutul atau yang kerap disebut nelayan setempat dengan hiu lintang itu muncul dengan berbagai ukuran. Bahkan, Sunarto sering menjumpai hiu tutul sebesar perahu dengan berat ikan lebih dari enam ton.

“Hiu tutul biasanya muncul di akhir musim timuran. Yaitu antara Oktober, November hingga menjelang Desember. Itu karena mau perubahan musim timuran ketemu baratan,” sebut Sunarto.

Berdasarkan informasi dari salah satu akademisi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang pernah dia jumpai, di bulan-bulan itu musim munculnya berbagai jenis plankton. Bersamaan dengan itu, Hiu Tutul sering memangsa ikan-ikan kecil, seperti ikan teri yang tengah memangsa plankton.

Sunarto membeberkan, ada dua pemaknaan dari para nelayan ketika hiu tutul mulai bermunculan. Sebagian memaknai secara positif dan sebagian lagi negatif. Pemaknaan positif, jelas Sunarto, dilandasi dari fenomena-fenomena setiap tahunnya, para nelayan meyakini akan ada keberkahan datang. Nelayan meyakini akan memperoleh hasil melaut lebih banyak dibanding hari-hari lain.

BACA JUGA :  9 Daftar Pantai Indah di Indonesia, Salah Satunya Ada di Jateng

“Dari nenek moyang kami, begitu munculnya Hiu Tutul itu membawa berkah. Banyak hasil laut yang nanti ditangkap para nelayan,” kata Sunarto.

Sedangkan pemaknaan negatif, para nelayan menganggap jika tak sengaja menjaring hiu tutul sama saja menghadapi situasi apes. Nelayan akan kerepotan mengurusi hiu tutul untuk bisa dilepaskan kembali. Kemunculan hiu tutul tak pernah mengganggu nelayan. Berbeda dengan jenis hiu lain yang kerap mengganggu.

“Setiap muncul setiap terik matahari, selalu menyemburkan air ke atas. Hiu tutul tidak jahat seperti hiu putih. Makanya nelayan kalau ketemu hiu tutul niatnya selalu diselamatkan,” ujar dia.

Beberapa waktu lalu, nelayan Pantai Beringin, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara tak sengaja mendapatkan ikan hiu tutul. Hiu tutul tersebut tak sengaja terperangkap jaring milik nelayan setempat bernama Giyanto, Rabu 4 Oktober 2023. Ikan hiu tutul tersebut terjaring di perairan Lemah Abang yang berajarak sekitar enam mil dari bibir Pantai, di kedalaman sekitar 18 meter.

Menurut Sunarto, hiu tutul itu terbilang berukuran sedang. Ukurannya sepanjang 6 meter dengan berat sekitar 2 ton. Niatnya, sesampainya di pinggir laut, hiu tutul itu akan dilepas jaringnya untuk kemudian dilepaskan ke tengah laut lagi. Namun, ternyata siang itu kondisi bibir pantai sudah surut akibat pendangkalan. Karena tak bisa diseret ke laut, akhirnya hiu tutul itu mati.

“Kemarin siang sudah dikubur. Dievakuasi warga bersama BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam, red). Karena memang tidak bisa diselamatkan. Insangnya sudah tak terendam air cukup lama,” kata Sunarto.

Hiu tutul disebut juga Hiu paus, adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Ia disebut whale shark karena ukuran tubuhnya yang besar. Kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai jenis paus. Disebut pula cucut geger lintang (bahawa jawa : punggung berbintang). Ikan ini mengembara di samudra tropis dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70 tahun.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini