Hindu Komitmen Jalin Kerukunan Antar Umat Beragama di Pati

waktu baca 3 menit
Selasa, 14 Mar 2023 06:28 0 1131 mondes

PATI – Mondes.co.id | Hindu, merupakan salah satu dari enam agama yang diakui oleh negara Indonesia.

Kendati agama minoritas, umat Hindu khususnya yang ada di Kabupaten Pati berkomitmen menjaga kondusifitas antar umat beragama.

Hal ini dapat ditunjukkan dari sikap seorang Hindu terhadap agama lain yang lebih luwes.

Artinya, saling menghormati dan menghargai apa yang menjadi keyakinan agama lain.

Salah satu umat Hindu yang juga penyuluh agama Hindu di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati adalah I Komang Fajar Udrayana.

Sebagai umat Hindu, ia telah diajarkan toleransi dalam bergaul di kehidupan sehari-hari.

Meskipun, terhadap sesama Hindu mengajarkan sikap yang tegas dalam meyakini ajarannya.

“Kalau antar umat sendiri memang kami harus tegas. Tapi kalau interaksi dengan umat beragama yang lain, kita harus lebih luwes. Artinya kalau ada hal yang kurang relevan dengan apa yang kita percayai, kita tidak boleh menyalahkan. Karena yang salah menurut kita belum tentu salah menurut orang lain,” ujarnya, Senin 14 Maret 2023.

Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB juga tak bisa dilepaskan dalam menjalin moderasi antar umat beragama di Kabupaten Pati.

Kendati di dalam Hindu dikenal istilah kasta, Komang menyebut hal ini tak serta-merta menjadi tembok penghalang bagi seorang Hindu untuk berbaur dengan umat agama lain.

Dirinya yang juga merupakan tenaga pengajar agama Hindu di SMA N 1 Pati mengatakan bahwa kasta yang ada di era modern seperti saat ini sudah berbeda dengan sistem kasta yang berlaku di zaman dulu.

BACA JUGA :  Tiga Siswa MTsN 1 Pati Bertanding dalam Ajang Timo di Thailand

Sistem pemerintahan negara yang bukan kerajaan seperti dulu adalah sebabnya.

Artinya, seorang anak gubernur sekalipun tidak bisa mewarisi jabatan sang ayah. Sehingga jauh berbeda dengan sistem kerajaan atau monarki.

Selain kasta yang sudah tidak sekaku dulu, forum kerukunan antar umat beragama dapat dilihat dari perayaan agama Hindu.

Meskipun umat Hindu di Pati ada beberapa perayaan hari besar agama seperti Nyepi, Melasti, Galungan, dan Kuningan, mereka dapat merayakannya dengan tenang tanpa adanya gangguan.

Lebih lanjut, jika suatu saat ditemui adanya seseorang yang ingin masuk ke agama Hindu. Keinginan tersebut tidak serta-merta diterima begitu saja.

Komang menerangkan, harus ada keyakinan penuh dan niatan yang sungguh-sungguh dari dalam diri seseorang sebelum memeluk agama Hindu dengan upacara Vratyastoma dan dilanjutkan dengan Sudhi Wadani.

Hal ini berarti, agama Hindu tidak pernah memaksa seseorang untuk ikut memeluk agama Hindu.

Sehingga semakin mempererat moderasi antar umat beragama di Kabupaten Pati.

“Dalam agama kami juga tidak serta-merta menerima begitu saja seorang yang ingin masuk Hindu. Artinya kami tidak pernah memaksa. Tetapi benar-benar orang tersebut sudah memiliki niatan,” tandasnya. (Dy/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini