YOGYAKARTA-Mondes.co.id| Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan KRL Solo-Jogja. Peluncuran kereta listrik yang hadir untuk menggantikan kereta Prambanan Ekspress (Prameks) itu dilaksanakan di Stasiun Tugu Jogjakarta, Senin (1/3).
Peresmian KRL Solo-Jogja itu dilakukan dengan sederhana. Setelah Presiden menyampaikan sambutan dan memencet tombol peresmian, Jokowi dan Ganjar, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menhub Budi Karya Sumadi dan jajaran pejabat lainnya ikut menjajal KRL itu. Usai mengecek sebentar, Ganjar dan Jokowi duduk berhadapan di gerbong nomor 3.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan peresmian KRL Solo-Jogja ini menandai awal upaya menyiapkan transportasi massal yang ramah lingkungan. Selain itu, KRL tersebut lebih cepat dan layanannya jauh lebih nyaman dibanding kereta diesel sebelumnya.
“Dan ini jauh lebih murah, sehingga harapannya dapat dioptimalkan masyarakat sekaligus bisa mendorong sektor pariwisata dan ekonomi,” kata Jokowi.
Sementara itu, Ganjar mengatakan hadirnya KRL Solo-Jogja ini sangat bagus. Menurutnya, komuter ini bisa menyelesaikan persoalan transportas di dua provinsi itu, yakni Jateng dan DIY.
“Dibanding kereta diesel, ternyata harganya jauh lebih murah separuhnya. Kalau dilihat dari kecepatan, KRL 10 menit lebih cepat dari kereta sebelumnya. Dan yang membanggakan, ini produk INKA, kita sendiri punya, yang menurut saya itu bagus sekali,” ucapnya.
Dengan adanya KRL tersebut, maka orang Solo yang bekerja di Jogja atau sebaliknya dapat memanfaatkan fasilitas ini. Selain itu, daerah tengah seperti Klaten juga akan mendapat dampak dengan hadirnya KRL tersebut.
“Sehingga transportasi massal yang ramah lingkungan seperti diharapkan pak Presiden, ya ini salah satunya. Dan ini nanti akan diteruskan sampai Jebres, sehingga KRL bisa manfaat untuk transportasi masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, adanya KRL Solo-Jogja itu akan menambah pilihan masyarakat untuk bepergian. Ketika nanti jalan tol Solo-Jogja sudah dibangun, maka akan mengurangi tingkat kepadatan penduduk dan potensi orang berpindah-pindah akan semakin lancar.
“Insyaalah nanti tambah lancar, dan benar kata Presiden tadi, ini diharapkan berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi daerah yang dilalui,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, KRL Solo-Jogja sudah beroperasi sejak pertengahan Februari lalu. Ia adalah kereta yang menggantikan layanan Kereta Prameks yang sebelumnya melayani rute itu.
KRL Solo Jogja melayani 20 perjalanan dan berhenti di 11 stasiun, yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari dan Stasiun Solo Balapan.
Menempuh jarak sekitar 59 kilometer, KRL Solo-Jogja akan lebih cepat ketimbang Prameks, karena lama perjalanan dari ujung ke ujung hanya 68 menit, sementara sebelumnya untuk menempuh rute yang sama, Prameks butuh waktu sekitar 75 menit.
(Bj/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar