Gelaran Ops Patuh Semeru 2025 di Trenggalek Sukses Tekan Laka Lantas

waktu baca 2 menit
Senin, 28 Jul 2025 14:23 0 80 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Gelaran Operasi Patuh Semeru 2025 secara resmi telah berakhir.

Kegiatan terstruktur yang digelar Polri selama 14 hari sejak tanggal 14 sampai dengan 27 Juli 2025 tersebut, terfokus pada upaya peningkatan kesadaran kolektif tertib berlalu lintas dan berkeselamatan masyarakat.

Selama program berlangsung, jajaran Polres Trenggalek khususnya, telah menindak ribuan pelanggar.

Setidaknya, ada 7.382 pelanggaran tercatat dengan rincian 3.382 tindakan bukti pelanggaran (Tilang) dan 4.000 lainnya berupa teguran.

Angka ini meningkat sekitar 3 persen jika dibandingkan dengan operasi yang sama pada tahun 2024 lalu sekitar 7.165.

Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Sony Suhartanto, kepada Mondes.co.id menyampaikan jika penindakan terhadap pelanggar lalu lintas tersebut disesuaikan dengan sasaran prioritas yang telah ditetapkan dalam Operasi Patuh Semeru 2025.

Berdasar dari keseluruhan penindakan Tilang, pelanggaran masih didominasi oleh pengendara di bawah umur sebanyak 2.004.

Disusul pelanggaran lain-lain, seperti kelengkapan dan surat-surat kendaraan sebanyak 783, tidak menggunakan helm SNI maupun safety belt sebanyak 437 dan melawan arus 158 pelanggar.

“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, hasil dari Operasi Patuh Semeru 2025 selama dua pekan ini, selayaknya menjadi refleksi kita semua. Butuh peran serta dari semua elemen masyarakat, agar pelanggaran terutama yang melibatkan anak di bawah umur bisa lebih ditekan lagi,” sebutnya, Senin (28/7/2024).

Lebih lanjut Kasatlantas menambahkan, dari analisis data dan evaluasi, tercatat bahwa pelanggaran terbanyak melibatkan kendaraan roda dua atau sepeda motor sebanyak 3.223, mobil barang 99 unit, dan 60 lainnya mobil penumpang.

BACA JUGA :  Terganggu Limbah Tambak Udang, Ratusan Warga Munjungan Gelar Unjuk Rasa di Pendopo Trenggalek

Pun begitu, untuk angka kecelakaan lalu lintas, jika dibandingkan dengan operasi yang sama tahun lalu, tercatat mengalami penurunan sebesar 47 persen.

Dari angka 15 kali di tahun 2024, menjadi 8 kali di tahun 2025 dengan total 15 orang korban luka ringan.

“Ada 10 orang korban berprofesi sebagai karyawan swasta, 3 orang mahasiswa/pelajar, dan 2 sisanya profesi lain-lain,” imbuh AKP Sony.

Meski Operasi Patuh Semeru 2025 sudah berakhir, tandasnya, bukan berarti upaya dalam rangka meningkatkan disiplin tertib berlalu lintas masyarakat menjadi kendor.

Akan tetapi, lebih dimasifkan lagi agar tingkat kesadaran masyarakat bisa lebih terkatrol.

Muaranya adalah meminimalisir pelanggaran dan fatalitas kecelakaan, sehingga mampu mewujudkan Kamseltibcarlantas yang kondusif di wilayah Bumi Menaksopal.

“Tentunya, hasil dari Operasi Patuh Semeru 2025 ini kita jadikan sebagai evaluasi untuk lebih menggiatkan lagi langkah-langkah preemtif maupun preventif. Khususnya bagi kalangan remaja serta pengendara di bawah umur. Kita akan rumuskan cara dan metode yang lebih rasional dengan tetap mengedepankan upaya pencegahan,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini