Garam Cuma Laku Rp1.000, Kebijakan Impor Dituding Jadi Biang

waktu baca 2 menit
Senin, 29 Apr 2024 16:40 0 563 Harold

PATI – Mondes.co.id | Garam dari tangan petani di Kabupaten Pati hanya laku Rp1.000 per kilogram.

Petani menduga, anjloknya harga garam tersebut merupakan imbas kebijakan impor garam dari negara luar.

“Pemerintah menganggap kebutuhan garam di Indonesia tidak cukup. Kemudian impor ketika panen raya. Sehingga harga garam dari petani lokal hancur,” kata Petani Garam, Sulhan, Senin (29/4/2024).

Diungkapkan, harga Rp1.000 per kilogram telah berlangsung sejak Agustus 2023. Padahal pada tahun yang sama, tepatnya bulan Mei, harga garam berada di angka Rp5.000 per kilogram.

“Harga Rp1.000 itu jelas kita rugi. Ibaratnya modal yang dikeluarkan petani-petani untuk biaya produksi tidak tertutup,” imbuhnya.

Menanggapi keluhan petani garam, Fungsional Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati, Ari Wibowo menyebutkan bahwa tidak ada masalah dengan harga garam saat ini.

“Saat ini sudah produksi dan kemudian ada yang panen. Tapi harga Rp1.000 itu masih normal,” jelasnya.

Menurutnya, harga garam yang tembus Rp5.000 per kilogram pada tahun lalu, dikarenakan produksi yang rendah, sehingga membuat harga melejit.

“Kalau garam seharga Rp5.000 pada tahun kemarin itu karena stok lama yang disimpan di gudang,” sebutnya.

Ditambahkan, harga garam memang terbilang fluktuatif atau naik turun karena faktor cuaca.

Jika musim penghujan harga akan merangkak naik, sementara pada musim kemarau harga garam cenderung turun karena melimpahnya produksi.

“Sebentar-sebentar naik turun. Faktornya karena kalau musim tidak bisa produksi, barangnya berkurang secara otomatis harganya naik,” terangnya.

BACA JUGA :  PPP dan Gerindra Pati Gelar Pertemuan Besok, Sinyal Koalisi? 

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini