Gandeng Investor Asing, Masalah Sampah di Pati Bakal Teruraikan, Seperti Apa?

waktu baca 2 menit
Sabtu, 2 Des 2023 19:12 0 1023 Singgih Tri

Kabid Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan DLH Pati, Henri Setiawan. (Mondes/Istimewa)

PATI – Mondes.co.id | Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan, Henri Setiawan menyampaikan jika Kabupaten Pati dilirik oleh investor swasta dari negeri seberang untuk keperluan proses pengolahan sampah.

 

Menariknya, investor yang berasal dari Australia tertarik dengan gundukan sampah yang menggunung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.

 

“Upaya kerjasama dengan investor dari Australia untuk pengelolaan sampah di TPA Sukoharjo mulai kami upayakan demi memproses sampah menjadi briket. Semoga semua terlaksana, kami sedang usahakan,” tutur Henri saat ditemui awak media, kemarin.

 

Nantinya, kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dengan investor akan mengolah 146.000 ton sampah menjadi briket per tahun.

 

“Menurut hitungan, TPA Sukoharjo hanya mampu memenuhi sekitar 400 ton per hari. Padahal sebetulnya investor membuthkannya sebanyak 1.000 ton sampah dalam satu hari. Sehingga alternatifnya pabrik diperkecil, atau jangkauan layanan diperluas tidak hanya di Pati, tetapi kami juga mencari bahan sampah di mana-mana,” kata Henri.

 

Perlu diketahui, Pemkab Pati berencana mendatangkan teknologi canggih gune mengolah sampah menjadi briket. Jika upaya tersebut terealisasi, maka pemerintah daerah (pemda) meraup keuntungan.

 

“Rencana sampah-sampah akan diolah dengan teknologi sehingga menjadi briket. Kemudian diekspor sampai ke pasar Eropa. Bila terwujud, pemda bakal meraih keuntungan,” ujarnya.

 

Keuntungan tersebut bukan hanya dari segi ekonomis, melainkan keuntungan secara ekologis.

BACA JUGA :  Tiga Desa Alami Kekeringan, Polsek Pogalan Upayakan Kirim Air Bersih Tiap Hari

 

“Permasalahan sampah dapat diatasi, semua jenis sampah bisa dikelola di tengah penambahan jumlah penduduk yang beriringan dengan bertambahnya sampah,” ungkap Henri.

 

Sebagai informasi, kini Pemkab Pati tengah mengajukan MoU. Pada 2024 ditargetkan sudah ada kesepakatan.

Editor: redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini