PATI – Mondes.co.id | Eceng gondok dan limbah di Sungai Silugonggo Juwana masih menjadi persoalan pelik yang tak kunjung usai.
Lagi-lagi yang menjadi korban adalah masyarakat dan nelayan yang mencari nafkah serta tinggal di bantaran sungai.
Selain mengganggu aktivitas nelayan, populasi eceng gondok yang tak terbendung dapat menyumbat Daerah Aliran Sungai (DAS) Silugonggo dan mempercepat sedimentasi.
Juru Bicara Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan), Ari Subekti mengatakan, limbah dan eceng gondok memang masih menjadi momok Sungai Silugonggo.
“Eceng gondok menjadi permasalahan utama bagi nelayan tradisional karena mengganggu akses mereka ke laut. Termasuk limbah juga menjadi pembicaraan,” ujarnya, Selasa (13/8/2024).
Lantaran, efek negatif yang disebabkan dua hal tersebut sangat terasa. Sehingga Jampisawan mengangkat dua persoalan itu lewat diskusi bertajuk “Rembug Kali Juwana ke-2”.
Kegiatan ini digelar di tepi Sungai Silugonggo turut Desa Kedungpancing, Kecamatan Juwana.
Rembug Kali Juwana ke-2, merupakan rangkaian acara festival Kali Juwana ke-5 yang diadakan oleh Jampisawan.
Lewat kegiatan ini, diharapkan adanya gagasan dari bertukar pikiran, sehingga persoalan yang membelit kawasan sungai teratasi.
“Hasil rembukan ini kami kita sampaikan ke beberapa pihak. Terutama akan kita sampaikan ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), dan Pusdataru (Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Ruangan Provinsi Jawa Tengah),” bebernya.
Dalam kegiatan ini dihadiri sejumlah pihak. Mulai dari para kepala desa yang berada di sepanjang Sungai Juwana, perwakilan Pemkab Pati, dan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar