Dikeroyok Pemuda Sekampung, SIS Kritis di RSUD Rembang

waktu baca 2 menit
Jumat, 30 Sep 2022 08:20 0 1226 mondes

REMBANG, Mondes.co.id | Nasib Nahas dialami pemuda berinisial SIS asal Desa Wonokerto, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pasalnya, korban dihajar habis-habisan oleh enam pemuda sekampungnya.

Akibatnya, SIS kini harus menjalani perawatan intensif di RSUD Rembang. Lantaran sejumlah luka yang diderita, imbas hantaman benda-benda tumpul.

Rinciannya, korban mengalami pelipis bengkak, mata merah lebam, hidung, bibir bengkak, gigi beberapa patah, kepala, punggung, tangan, dan kaki luka-luka dalam.

Kini kasus pengeroyokan SIS telah dilaporkan resmi oleh pihak keluarga ke Polres Rembang pada Rabu 28 September 2022 lalu, dengan nomor Recom/183/IX/2022/Reskrim.

Kejadian tragis itu bermula, saat SIS berkenalan dengan wanita berinisial ST. Korban awalnya tidak mengenal ST dan tidak mengetahui bahwa ia masih memiliki suami. Belakangan, ST mengaku sebagai janda kemudian mereka saling bertukar nomor WA.

Lantaran perempuan tersebut mengaku berstatus janda, SIS pun memberanikan diri untuk bertamu ke rumah ST di Dukuh Terongan. Itupun karena korban terus di WA oleh ST untuk singgah di rumahnya. Karena tak enak terus menolak, korban nekat datang di kediaman ST pada pukul 24.00 WIB, Selasa 27 September 2022.

Saat dimintai keterangan pada Jumat 30 September 2022 di RSUD Rembang, korban SIS bercerita, bahwa ia merasa dijebak oleh ST karena mengaku sebagai janda di media sosial (Medsos).

SIS berkata, sekira 5 menit di rumah ST pasca bersalaman dan duduk di ruang tamu, SIS mendengar sepeda motor yang dikendarainya ambruk yang diduga ditendang oleh orang tak dikenal.

BACA JUGA :  Rampas dan Hajar, Kawanan Residivis Curas Dicokok Polsek Sukolilo

SIS kemudian keluar dari ruang tamu untuk melihat kondisi kendaraanya. Mirisnya, baru sampai depan rumah, korban langsung dikeroyok oleh gerombolan pemuda.

“Jadi kesannya seperti ada perencanaan sebelumnya, kok tiba-tiba banyak pemuda kumpul dan mukulin saya,” papar SIS.

Ia bercerita, “Yang pertama memukul adalah suaminya, lalu ada yang mendekap saya dari belakang dan dipukuli oleh para pemuda. Akibat mata saya mengucurkan darah, saya tidak bisa melihat atau mengenali siapa saja yang terlibat memukuli saya.”

Kepala Desa Wonokerto, Asrofi mengaku tidak mengetahui kejadian pengroyokan tersebut, ia berdalih bahwa tidak ada warga yang melapor ke pihak pemerintah desa (Pemdes).

“Saya tidak tahu pak, karena belum ada warga lapor ke saya, kalau tidak ada yang lapor ya saya tenang saja,” paparnya saat dikonfirmasi, Jumat 30 September 2022.

Padahal menurut keterangan orangtua korban, sebanyak empat orang termasuk suami ST beserta Kepala Desa Wonokerto datang ke RSUD Rembang untuk melihat kondisi SIS. (Handoko/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini