TRENGGALEK – Mondes.co.id | Diduga overdosis, seorang pemuda meninggal dunia di kamar salah satu hotel di Trenggalek, Jawa Timur.
Korban berinisial W (30) yang tercatat sebagai warga Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan tersebut, ditemukan tak bergerak di atas tempat tidur pada Kamis, 5 Desember 2024 pagi.
Menurut salah satu narasumber yang tidak mau disebut namanya, bahwa W ini pada malam sebelum kejadian, diketahui datang ke hotel bersama seorang wanita.
Namun, tak berselang lama, teman wanita korban keluar kamar sendirian.
“Datang berdua bersama seorang wanita, tapi tidak lama kemudian wanitanya keluar kamar sendirian,” kata narasumber.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin yang memimpin langsung olah tempat kejadian perkara (TKP) membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat di salah satu kamar hotel di Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek.
“Korban W ditemukan meninggal di kamar hotel pada dini hari tadi, Kamis (5/12). Dari mulut korban mengeluarkan busa,” kata Kasatreskrim.
Untuk kronologi, sambung AKP Zainul, dari keterangan saksi-saksi bahwa W tersebut sebelumnya berpamitan kepada keluarga untuk kembali bekerja ke Surabaya.
Kemudian sekitar pukul 02.00 WIB, menggunakan kendaraan bermotor diantarkan oleh kakaknya ke terminal Bus Surodakan, Trenggalek.
“Ketika sampai di terminal bus, yang bersangkutan dijemput oleh teman wanitanya lalu menuju hotel,” jelasnya.
Namun, selang setengah jam, tambah Kasatreskrim, teman wanita korban berinisial N (32) warga Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek tersebut keluar kamar sendirian tanpa didampingi korban.
Pagi harinya, saat petugas hotel akan membersihkan kamar, korban telah terbujur tak sadarkan diri.
“Diduga, korban overdosis karena mengonsumsi obat-obatan tertentu,” ujar AKP Zainul.
Mengetahui hal tersebut, petugas segera melarikan korban ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, namun sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban.
“Untuk statusnya sendiri, korban masih lajang, sementara teman perempuannya merupakan janda. Dan karena pihak keluarga (korban) menerima kejadian ini sebagai musibah, maka tidak dilakukan autopsi,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar