PATI – Mondes.co.id | KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang karib disapa Gus Miftah, hadir memberikan pencerahan untuk pekerja malam di Karaoke Permata, Kabupaten Pati, Selasa (29/4/2025) petang.
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta itu, berdakwah dalam balutan pengajian yang dikemas dengan gaya santai, humoris, tetapi sarat akan makna.
Dalam tausiyahnya, Gus Miftah menyorot berbagai fenomena sosial dengan cara yang ringan, namun menyentuh.
Ia mengangkat kisah klasik Nabi Adam dan Siti Hawa, dikaitkan dengan kebiasaan sehari-hari para istri yang kerap menjawab “terserah” saat diajak makan oleh suami mereka.
Candaan ini langsung disambut gelak tawa para hadirin. Namun, ditutup dengan pesan penting tentang komunikasi dalam rumah tangga dan pentingnya saling memahami.
“Kenapa cewek kalau diajak makan jawabnya terserah? Karena dia pernah punya pengalaman salah milih makanan. Tapi lucunya, begitu suami memutuskan tempat makan, malah protes,” celetuk Gus Miftah, disambut tawa membahana oleh hadirin.
Tak hanya soal rumah tangga, Gus Miftah juga menyinggung soal maksiat, kesombongan, dan pentingnya tetap menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT, meskipun seseorang masih bergelut dengan dosa.
“Cukuplah tubuhmu yang bermaksiat, hatimu jangan,” ujar Gus Miftah tegas.
Kalimat ini sempat viral dan kontroversial, tetapi ia menegaskan bahwa maksudnya adalah, agar orang tidak kehilangan kesadaran spiritual walau sedang jatuh.
KH Miftah Maulana Habiburrahman ini, memang dikenal luas sebagai dai yang berani menjemput umat di tempat-tempat yang tak biasa dan istimewa.
Sebagai contoh tempat hiburan karaoke, klub malam, hingga lokalisasi pun tak luput dari sentuhan dakwahnya.
Menurutnya, pintu hidayah bisa terbuka dari mana saja, selama dakwah dilakukan dengan penuh kasih, bukan dengan caci.
Gus Miftah mengingatkan, agar kita tidak menjadi ahli maksiat yang sombong.
“Yang jadi masalah itu bukan hanya maksiatnya, tapi kalau sudah maksiat lalu disombongkan. Posting di status WA, dibuat konten. Itu malah ujub,” ucapnya sembari mengangkat alis, gaya khasnya yang sering memancing tawa.
Kehadiran Gus Miftah di Karaoke Permata ini tak hanya memberikan warna baru bagi dunia hiburan malam di Pati.
Namun, juga menjadi pengingat bahwa dakwah bisa menjangkau siapa saja dengan cara yang bijak, menyenangkan, dan tidak menghakimi.
“Yang penting bukan di mana kamu berdiri, tapi ke mana kamu melangkah,” tutur Gus Miftah.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar