BPBD Pati Pastikan Kondisi Gelombang di Pesisir Utara Masih Aman

PATI – Mondes.co.id | Selama dua pekan terakhir, Kabupaten Pati dilanda hujan dengan intensitas rendah. Namun, hal itu perlu diamati secara seksama, sekaligus memastikan kondisi pesisir Laut Jawa bersahabat atau tidak.

Perlu diketahui, beberapa tahun terakhir di bulan November, banyak kawasan pesisir Kabupaten Pati yang dilanda rob akibat datangnya gelombang air laut tinggi, imbas memasuki musim penghujan.

Baca Juga

6 bulan  lalu

Pertigaan Jetak Rusak, DPUTR Pati Ungkap Jadwal Perbaikan

294 Eko Susanto

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, kondisi di pesisir Laut Jawa yang berbatasan langsung dengan Pati sebelah utara masih aman. Sehingga, ia menuturkan jikalau potensi datangnya bencana rob tidak ditemukan sama sekali.

“Kondisi di pesisir utara Pati masih biasa saja, kondisi pasang surut gelombang wajar,” ungkapnya kepada Mondes.co.id pada Sabtu, 18 November 2023.

Selama ini, memang gelombang sedikit mengalami kenaikan, namun tak memberi dampak yang berbahaya. Menurut pria yang kerap dipanggil Budi itu, kenaikan debit air laut karena faktor musim penghujan tak mengancam kawasan penduduk.

Baca Juga

3 bulan  lalu

MTsN 1 Pati Raih Juara Umum Lomba Intan Mutia Competition 2024

475 Redaksi

“Kenaikan gelombang air laut belum menimbulkan dampak bahaya seperti tahun lalu di Banyutowo. Belum ada kenaikan tinggi air laut yg memberikan dampak bencana permukiman maupun tambak,” ucapnya saat diwawancarai di kantornya.

Ia mengatakan, para nelayan menganggap kondisi gelombang masih lumrah. Mereka masih melaut dengan normal tanpa ada keluhan.

“Bagi nelayan masih dianggap lumrah. Ketika malam hari nelayan berangkat mencari ikan saat gelombang surut, kemudian kembali pas pagi atau siang,” kata Budi.

Mewaspadai kondisi di pesisir utara Kabupaten Pati, BPBD senantiasa menjalin koordinasi dengan relawan SAR Tunggulwulung.

“Belum ada laporan dari relawan SAR Tunggulwulung terkait bencana kenaikan gelombang air laut atau rob,” tutupnya.

Editor: Mila Candra