Bocah Tenggelam di Embung Kembali Terjadi, Kapolsek Pancur Imbau Perketat Pengawasan Anak

waktu baca 3 menit
Jumat, 18 Apr 2025 05:34 0 223 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Kapolsek Pancur, Iptu Ali Nur Mukit menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka saat bermain, terutama di dekat area perairan seperti embung, sungai, atau kolam.

Setelah terjadinya peristiwa bocah tenggelam di Embung Desa Warugunung, Kecamatan Pancur pada kemarin sore.

“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami mengimbau kepada para orang tua untuk lebih ketat mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama saat bermain di dekat air. Kejadian anak meninggal dunia karena tenggelam di embung ini bukan kali pertama terjadi, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan,” tegas Kapolsek.

Ia juga menekankan agar anak-anak tidak diperbolehkan mandi atau bermain di embung tanpa pengawasan orang dewasa, terlebih jika anak tersebut belum mahir berenang.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya pengawasan dan edukasi keselamatan di lingkungan perairan.

Sebagai informasi, kabar duka menyelimuti Kabupaten Rembang, setelah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun tenggelam di Embung Desa Warugunung, Kecamatan Pancur, pada Kamis siang (17/4/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Korban diketahui bernama Zaki, merupakan warga Dusun Gembris, Desa Jolotundo, Kecamatan Lasem.

Kapolsek Pancur, Iptu Ali Nur Mukit, membenarkan kejadian tragis tersebut.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata di sekitar lokasi kejadian (TKP), korban datang ke embung bersama tiga orang temannya.

“Kami menerima laporan sekitar pukul 13.30 WIB, dan perkiraan kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB,” ujar Iptu Ali Nur Mukit saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

BACA JUGA :  RSUD Rembang Siaga Hadapi Lonjakan Kasus DBD Anak

Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan kronologi kejadian nahas tersebut. Setibanya di embung, korban tanpa ragu langsung melepaskan pakaiannya.

Namun, nahas menimpanya, korban diduga terpeleset dan langsung tenggelam ke dalam embung.

Melihat kejadian tersebut, ketiga rekan korban panik dan berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.

“Ada warga yang berada di sawah di sekitar embung mendengar teriakan minta tolong dan langsung bergegas menuju lokasi untuk memberikan pertolongan. Namun, sayangnya, saat warga tiba, korban sudah tidak terlihat di permukaan air,” imbuh Kapolsek dengan nada prihatin.

Mendapati laporan adanya orang tenggelam, pihak Polsek Pancur segera berkoordinasi dengan tim SAR gabungan, termasuk Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang.

Upaya pencarian segera dilakukan dengan mengerahkan tim penyelam.

Iptu Ali Nur Mukit mengungkapkan bahwa kedalaman embung diperkirakan mencapai tujuh meter dengan luas sekitar 40 meter persegi, yang menyulitkan proses pencarian awal.

“Petugas gabungan bersama dengan bantuan masyarakat setempat terus berupaya melakukan pencarian korban,” terangnya.

Setelah melakukan pencarian intensif selama beberapa jam, akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban.

Namun, sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Setelah berhasil dievakuasi, tim medis melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah korban. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” jelas Iptu Ali Nur Mukit.

Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Jolotundo, Kecamatan Lasem, untuk dimakamkan sesuai dengan tata cara agama dan adat istiadat setempat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini