REMBANG – Mondes.co.id | Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur Pantura Semarang-Surabaya, tepatnya di Desa Pasar Banggi, Kabupaten Rembang, pada Jumat 10 Maret 2023 sekira pukul 10.00 WIB. Menyisakan kisah pilu bagi para keluarga korban.
Menurut hasil olah TKP awal Satlantas Polres Rembang, hingga berita ini diturunkan ada sebanyak 16 korban dalam tragedi maut tersebut, empat diantaranya meninggal dunia dan satu orang luka parah.
Bahkan salah satu korban ada warga dari Desa Cebolek Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, bernama Koiyuminatul Layli (44), yang saat itu menaiki bus Widji Lestari.
Ketiga korban lainnya yakni sopir bus Abdullah (49) warga Desa Temayang, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur.
Kemudian satu sopir truk trailer atas nama Suwarno warga Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Probolinggo, Jawa Timur.
Dan, satu warga yang tertimpa truk tangki, Muhammad Fathul Alim (16) warga Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Diketahui Kastur (39), penumpang bus Widji, warga Desa Cabak, Kecamatan Tlogowungu Pati, dari kecelakaan tersebut juga luka parah.
Sedangkan untuk korban luka ringan hingga berat terhitung ada 11 orak yakni:
Sebelumnya, kecelakaan itu diduga bus menyalip kendaraan lain, tapi tidak ada ruang yang cukup.
Akibatnya, bus menabrak truk trailer dari arah berlawanan.
Setelah itu, bus sempat oleng ke kiri dan akhirnya menabrak truk tangki gas di depannya hingga truk tangki terguling.
Sugiyono, seorang tukang tambal ban di dekat TKP mengatakan, suara tabrakan terdengar sangat keras.
“Dentuman keras sekali, saya terkejut luar biasa mas. Kalau kejadiannya seperti apa, saya nggak tahu persis,” tuturnya.
Ia kemudian mendekat ke lokasi dan sempat menolong sejumlah pelajar SD yang tertindih truk terguling.
“Dua anak perempuan berhasil saya selamatkan, saya pakai dongkrak,” kata Sugiyono.
Ia membenarkan, jalur Pantura Desa Pasar Banggi termasuk rawan kecelakaan lalu lintas.
Namun menurutnya peristiwa kali ini termasuk yang paling mengenaskan.
Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Dwi Panji Lestari menuturkan, pihaknya terlebih dahulu fokus mengevakuasi korban, menuju rumah sakit.
Termasuk korban meninggal dunia dibawa ke kamar jenazah RSUD dr R Soetrasno Rembang.
Setelah itu, menarik bus dan truk yang terlibat kecelakaan dari tengah jalan.
Selanjutnya, menderek truk tangki gas yang terguling, karena di bawahnya terdapat satu korban meninggal dunia.
“Derek pertama ndak kuat, kemudian kita coba melibatkan dump truk bermuatan untuk menarik truk tangki yang terguling,” pungkasnya. (Dy/Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar