REMBANG – Mondes.co.id | Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah memulai penanganan abrasi di Pantai Caruban, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
Penanganan ini dilakukan melalui pembangunan pemecah gelombang menggunakan buis beton berisi cor semen.
Proses pengerjaan proyek saat ini masih berlangsung dan sudah berjalan selama beberapa hari terakhir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati, menjelaskan bahwa pembangunan dimulai dari sisi timur pantai dan akan membentang ke arah barat sepanjang 40 meter.
“Rencana dari BBWS yang diinformasikan kepada kami itu panjang total penanganannya 100 meter. Namun, karena adanya efisiensi anggaran, untuk tahun ini baru dikerjakan sepanjang 40 meter,” ujar Sri Jarwati, Kamis (12/6/2025).
Buis beton yang digunakan memiliki tinggi sekitar satu meter dan disusun secara zig-zag.
Desain ini bertujuan untuk memecah terjangan gelombang laut secara efektif, sehingga dapat mengurangi dampak abrasi yang mengikis daratan pantai.
“Targetnya, pengerjaan selesai dalam waktu satu minggu ke depan sejak hari ini,” imbuhnya.
Sebelum adanya bantuan dari BBWS, Ketua Pengelola Pantai Caruban, Sri Hariyono, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama pelaku UMKM setempat telah melakukan penanganan darurat secara swadaya.
Mereka membangun tanggul sepanjang 100 meter menggunakan karung pasir, bambu, dan buis beton yang diperoleh dari swadaya serta pendapatan pengelolaan pantai oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Penanganannya dari swadaya para UMKM dan BUMDes, hasil pendapatan dari pantai. Kami kumpulkan untuk penanganan abrasi ini,” tutur Hariyono.
Hariyono menambahkan bahwa abrasi telah menggerus daratan Pantai Caruban hingga empat meter.
Oleh karena itu, ia sangat berharap penanganan dari BBWS dapat dilanjutkan hingga mencakup seluruh garis pantai sepanjang satu kilometer.
“Adanya pemecah gelombang ini kami sangat berterima kasih kepada BBWS. Semoga penanganan bisa berlanjut agar pantai ini tetap aman dan bisa terus kami kembangkan sebagai destinasi wisata yang maju,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar