PATI – Mondes.co.id | Pemuda di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati kompak memelihara tradisi mereka. Masyarakat mulai mengaktifkan kembali kesenian barongan yang sudah ada sejak tahun 1960-an.
Terlihat barongan berbentuk macan putih bergaris hitam yang berjalan dengan garang mengelilingi desa-desa se-Kecamatan Gabus. Harimau dengan motif bulu belang alias loreng itu melirik penonton yang riuh menyaksikan. Seolah sang macan loreng ingin terkam mangsa.
Di sekelilingnya terdapat dua pemuda membawa cambuk mengawal macan loreng. Pemuda itu terkesan mengamankan macan loreng supaya jinak, sehingga barongan terlihat nurut pada pemuda tersebut.
”Kesenian ini (Barongan Macan Loreng) di Gabus sejak tahun 1960-an. Para leluhur, kakek-nenek kita sudah memainkannya,” terang pembina kesenian Macan Loreng, Widi Widada, Selasa (21/5/2024).
Namun seiring berkembangnya zaman, kesenian tersebut mulai dilupakan lantaran kurang populer di generasi milenial.
“Semakin hari kurang populer karena peminatnya berkurang. Baru kita aktifkan kembali ini,” katanya.
Ia mengatakan, kalangan pemuda-pemudi kurang mampu melestarikan kesenian tersebut. Itu mengapa, ia mendorong pemerintah turut andil juga.
“Misalnya kolaborasi dengan pemerintah. Pasalnya, kesenian daerah ini harapannya bisa lebih eksis. Ketika ada event, secara tak langsung ekonomi setempat juga naik. Jadi dampak positifnya banyak,” ungkap Widi Widada.
Perlu diketahui, kesenian Barongan Macan Loreng sudah tampil di berbagai event. Pada 10 Agustus 2023, Barongan Macan Loreng tampil di acara peresmian Taman Pancasila Gabus.
Kemudian pada 23 September 2023, Barongan Macan Loreng berkolaborasi dengan MB Es- Silahy. Bahkan mereka juga berpartisipasi di kompetisi Asian Music Games 2023 yang diselenggarakan di Jember.
“Saat itu kita diminta oleh pihak Kabupaten Pati untuk mengawal di depan (MB Es-Silahy) dalam ajang kompetisi berskala internasional tersebut,” ujarnya.
Kesenian terebut tujuannya memberikan wadah bagi anak muda, sehingga kaum milenial ini punya kegiatan positif.
“Jadi anak muda ini bisa berkreasi dan memajukan kesenian asli daerah. Harapannya, barongan ini bisa dilestarikan dan semakin dikenal,” harapnya.
Tak hanya itu, ia ingin Barongan Macan Loreng membuka mata dunia bahwasannya, kesenian tradisional ini dikenal sebagai global.
“Seperti kemarin saat tampil di AMG 2023 Jember. Setidaknya bisa sedikit membuka mata dunia. Bahwa Indonesia juga punya kesenian tradisional asli semacam barongsai yaitu Seni Barongan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar