PATI – Mondes.co.id | Selama tiga hari terendam banjir setinggi 70 sentimeter, warga Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, belum tersentuh bantuan. Selain itu warga juga masih enggan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Desa Mintobasuki, Saryadi mengatakan, sebanyak 13 rukun tetangga (RT) di desanya terdampak banjir. Tidak hanya itu, genangan air juga memutus akses jalan ke daerah tersebut. Sehingga warga terpaksa menggunakan perahu untuk beraktivitas sehari-hari.
“Kurang lebih ada 13 RT terdampak banjir, akses jalan terputus, kedua untuk akses jalan menggunakan perahu,” ujarnya ditemui di lokasi, Jumat 2 Desember 2022.
Adanya musibah yang melanda wilayahnya, iapun mengaku telah mendirikan posko pengungsian di Balaidesa Mintobasuki. Hanya saja, hingga saat ini belum ada bantuan yang datang kepada warga terdampak.
Lantaran hal itu, banyak warga yang lebih memilih untuk bertahan di rumah, meski ketinggian air di dalam rumah berkisar antara 50-70 sentimeter.
Sukar warga setempat mengaku, istri dan anaknya tidak mau diajak mengungsi meski genangan banjir terus bertambah. Banjir ini disebutnya sudah berlangsung sejak tiga hari ini.
“Banjir sudah tiga hari, ketinggian air sekitar 70 sentimeter dalam rumah. Perempuan dan anak-anak tidak mau mengungsi, tetap bertahan di rumah. Kalau darurat terpaksa mengungsi,” ungkap pria berumur 67 tahun itu.
Untuk aktivitas harian selama terdampak bencana, ia mengaku menggunakan perahu sebagai sarana transportasi.
Tidak hanya itu, ia juga membuat semacam papan tinggi di dalam rumahnya, yang difungsikan untuk tidur dan menaruh sejumlah benda berharga.
Dijelaskannya, banjir yang melanda di Mintobasuki disebabkan meluapnya Sungai Silugonggo. Lantaran tak mampu membendung air kiriman dari daerah hulu yakni Pegunungan Kendeng. (Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar