REMBANG – Mondes.co.id | Warga Desa Krikilan dihadapkan pada masalah banjir berulang yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan merendam infrastruktur vital, termasuk jembatan.
Menurut penuturan warga, penyebab utama luapan air ke jalan dan jembatan ini adalah pendangkalan sungai dari waktu ke waktu.
Salah seorang warga, Irhamun, mengungkapkan keprihatinannya.
“Dulu waktu kecil sungai sangat dalam, Mas, tapi seiring berjalannya waktu mengalami kedangkalan. Kemarin juga pernah dikeruk pihak desa, tapi ketika banjir datang masih meluap,” ujar Irhamun.
Dahulu, sungai yang melintasi Desa Krikilan dikenal memiliki kedalaman yang memadai, mampu menampung debit air yang tinggi, terutama saat musim hujan.
Namun, dekade terakhir telah mengubah lanskap sungai ini secara signifikan.
Sedimentasi yang terus-menerus, baik dari erosi tanah di sekitar bantaran sungai, maupun sampah dan material lain yang terbawa arus, telah menyebabkan dasar sungai menjadi dangkal.
Akibatnya, kapasitas sungai untuk menampung air berkurang drastis, menjadikannya rentan meluap, bahkan dengan curah hujan sedang.
Ketika hujan deras mengguyur, volume air sungai meningkat dengan cepat.
Karena kedalamannya yang tidak memadai, air dengan mudah meluber dari tanggul dan menggenangi jalan-jalan desa, bahkan mencapai ketinggian yang cukup untuk merendam jembatan.
Kondisi ini tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga berpotensi merusak struktur jembatan dalam jangka panjang, serta mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial di desa.
Menyadari masalah ini, pemerintah desa setempat dilaporkan telah melakukan upaya pengerukan sungai.
Namun, seperti yang diungkapkan Irhamun, upaya tersebut tampaknya belum memberikan solusi jangka panjang yang efektif.
Meskipun pengerukan dapat sedikit meningkatkan kedalaman sungai, masalah mendasar seperti terus-menerus terjadi sedimentasi, mungkin menjadi penyebab berulangnya banjir.
Warga berharap, pemerintah baik tingkat desa maupun kabupaten, dapat mencari solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Penanganan banjir di Desa Krikilan tidak hanya memerlukan pengerukan rutin, tetapi juga mungkin melibatkan langkah-langkah pencegahan seperti penghijauan di sekitar bantaran sungai untuk mengurangi erosi.
Kemudian, sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah agar tidak dibuang ke sungai, serta perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan kapasitas drainase alami.
Masyarakat Desa Krikilan sangat menantikan perhatian lebih serius dari pihak berwenang, agar masalah banjir yang menjadi langganan ini dapat segera teratasi, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan aman, terutama saat musim penghujan tiba.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar