Foto: Kunjungan keluarga RA Kartini di Museum Pendopo Kabupaten Jepara (Mondes/Dian) JEPARA – Mondes.co.id | Museum RA Kartini yang berada di kompleks Pendopo Kabupaten Jepara kembali mendapat kunjungan istimewa, baru-baru ini.
Sejumlah keturunan keluarga besar RA Kartini datang langsung ke museum yang diresmikan sebagai situs penyimpanan memori historis dan perjuangan tokoh emansipasi perempuan Indonesia.
Kedatangan keluarga ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali nilai, jejak, dan harapan terhadap keberlanjutan museum yang kini menempati rumah sejarah tempat Kartini pernah tinggal dan menulis gagasan-gagasan besarnya.
Setibanya di museum, keluarga Kartini diajak menyusuri berbagai koleksi yang merekam perjalanan hidup RA Kartini.
Mulai dari dokumentasi perjuangan pendidikan, artefak pribadi, surat-surat Kartini, hingga rekam jejak korespondensinya yang mendunia.
Kunjungan ini menjadi ruang “flashback” bagi keluarga, mengingat kembali bagaimana sosok RA Kartini semasa hidup telah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan pemikiran bangsa.
Bagi mereka, museum ini bukan sekadar ruang pajang, tetapi rumah memori bagi masyarakat Indonesia.
Hernowo atau yang akrab disapa Hengki, cucu dari Raden Mas Slamet Sosroningrat, putra pertama Raden Mas Adipati Aryo Sosroningrat, menyampaikan rasa syukur atas diresmikannya pendopo sebagai Museum Kartini.
“Alhamdulillah Pendopo Kabupaten Jepara sudah menjadi Museum RA Kartini. Kami dari pihak keluarga hanya mohon agar museum ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Jepara khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ujar Hengki.
Ia juga menegaskan kembali tiga harapan utama keluarga besar Kartini, sejalan dengan pernyataan Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dalam sambutannya saat peresmian beberapa waktu lalu.
Di antaranya adalah Museum Kartini berpeluang menjadi cagar budaya nasional dan ruang kehidupan publik bagi generasi sekarang dan mendatang.
Museum mampu mengangkat kembali semangat Kartini, seorang perempuan muda yang gigih memperjuangkan pendidikan, kesetaraan, dan kemajuan perempuan di Indonesia.
Nilai-nilai perjuangan Kartini harus diwariskan kepada generasi muda, menjadikan museum sebagai ruang perenungan dan pembelajaran yang mendalam.
Asri Miminingtias, salah satu anggota keluarga R.M.A.A. Sosroningrat, turut memberikan harapan besar atas hadirnya museum ini.
Menurutnya, keberadaan museum di pendopo membuka akses luas bagi masyarakat untuk melihat langsung seperti apa lingkungan tempat Kartini dibesarkan dan berkarya.
“Ini memungkinkan masyarakat umum melihat rumah tinggal Kartini, mengikuti kiprahnya, dan menjadi informasi yang bagus bagi anak-anak sekolah maupun ibu-ibu yang berkunjung,” ujarnya.
Asri juga mengungkap gagasan penting yang ia sampaikan.
Di antaranya, museum harus hidup sebagai ruang kreatif.
Ia mendorong agar ke depan museum menghadirkan workshop batik, pelatihan ukir, hingga kelas keterampilan, seperti yang dulu dilakukan Kartini bersama adik-adiknya ketika berupaya memajukan perempuan Jepara.
Ia berharap museum tidak hanya menjadi ruang pasif, tetapi tetap aktif menghidupkan kembali tradisi edukatif yang pernah dimulai oleh Kartini.
Pihaknya juga menekankan pentingnya akan keberlanjutan museum ini.
“Saya pribadi berharap bahwa Museum Kartini ini akan terus langgeng. Walaupun nanti bupati berganti, museum ini harus tetap ada dan jangan sampai berubah lagi,” ujarnya.
Kunjungan keluarga besar ini menjadi penegasan bahwa Museum RA Kartini bukan hanya warisan budaya Jepara, tetapi warisan nasional.
Dukungan pemerintah, masyarakat, dan keluarga diharapkan dapat menjadikan museum ini ruang hidup yang terus menyalakan semangat Kartini bagi generasi Indonesia berikutnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar