Budi Gabut, Kreator Jenaka Kudus dengan Kisah Haru di Balik Kesuksesan

waktu baca 5 menit
Senin, 1 Des 2025 07:26 0 21 Singgih Tri

KUDUS – Mondes.co.id | Budi Gabut, seorang konten kreator asal Kabupaten Kudus yang kerap membagikan kontennya di akun media sosial (medsos) miliknya.

DBHCHT TRENGGALEK

Ia memiliki cerita menarik yang patut diikuti.

Pria bernama lengkap Wahyu Boedi Chrestianto ini ternyata juga seorang abdi negara di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kotanya.

Di samping itu, lelaki asal Kecamatan Jati itu juga aktif di mana-mana.

Tidak hanya membuat konten, Budi juga aktif mengajar Praja Muda Karana (Pramuka), olahraga, dan menciptakan karya lagu, bahkan sudah ada lima lagu yang ditulis.

“Kesibukan saya seperti ASN (Aparatur Sipil Negeri) pada umumnya, kalau sudah di luar jam kerja, kesibukan saya sangat beragam seperti jadi pembina Pramuka di salah satu sekolah, ngonten, kadang juga melakukan kegiatan cowok pada umumnya seperti nongkrong, kadang olahraga, dan lain-lain. Tapi, di antara itu semua yang paling menyita banyak waktu adalah ngonten karena semua saya kerjakan sendiri mulai dari take video, jadi talent, editing, sampai manajemen untuk terima endors,” ucap pria berusia 27 tahun tersebut.

Seperti nama panggungnya, yakni Budi Gabut, ia sendiri masih belum mengerti arah fokus kontennya.

Namun, yang jelas konten Budi sangat menghibur dan bermanfaat bagi penikmat dunia maya.

“Untuk konten yang saya fokuskan sebetulnya masih gamblang sampai sekarang, namanya orang gabut kan apa aja dikerjain gak gabut lagi, tapi pengennya apapun konten itu semoga bisa menghibur dan membuat bahagia orang banyak. Dan ke depannya ada rencana untuk sesekali menyampaikan konten edukasi kesehatan agar lebih bermanfaat, di kantor kan banyak nakes (tenaga kesehatan) yang bisa saya ajak konsultasi,” tutur ASN di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kudus tersebut.

BACA JUGA :  Karimunjawa Kini Sudah Bisa Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar 

Meski sudah berstatus ASN, Budi menyampaikan motivasinya untuk tetap berkarya di dunia kreator.

“Motivasi saya sebagai ASN ada dua, yang pertama karena saya senang menjadi bagian dari orang-orang yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, bahkan sejak sebelum jadi ASN saya sudah ke sana kemari ikut kegiatan pengabdian lewat Pramuka. Motivasi kedua karena orang tua saya bangga anak sulungnya bisa lolos sebagai ASN meskipun dengan segala keterbatasan yang ada,” kata Budi.

Menurutnya, membuat karya konten menjadi titik baliknya setelah berada di titik terendah dalam hidup. Ia ingin hidup dengan karya.

“Dan untuk motivasi konten, saya pernah berada di titik terendah dalam hidup, kemudian ngonten adalah salah satu kegiatan yang saya kerjakan setelah memutuskan untuk bangkit. Jadi Insya Allah saya akan tetap ngonten karena nggak pengen kembali ke jurang itu lagi, mulai sekarang saya ingin hidup dengan karya-karya,” imbuhnya saat diwawancarai Mondes.co.id, Senin (1/12/2025).

Budi kerap menampilkan konten-konten menghibur pemirsa dengan personal branding yang tengil tetapi kocak.

Berkat penampilan di dunia maya yang tengil itulah, banyak netizen menyebutnya ‘Paduka Yang Mulia’.

Sematan itu kemudian melekat dalam diri Budi.

Budi mengaku sangat cinta terhadap kota kelahirannya, sehingga ia kerap menampilkan konten di Kabupaten Kudus dan mengabdi di Kota Kretek sebagai pegawai negeri.

Budi juga tidak ingin meninggalkan keluarganya di Kabupaten Kudus dan ingin berkeluarga di Kabupaten Kudus, sehingga ia amat sangat nyaman di sana.

“Saya punya perasaan spesial kepada Kudus sebagai rumah sekaligus kota kelahiran saya, rasanya saya ingin melakukan banyak hal di Kudus aja, kerja di Kudus, berkarya dari Kudus, nanti berkeluarga juga pengennya di Kudus, pengen punya rumah sendiri di Kudus. Meskipun konten saya sering pergi luar kota, tapi tetep berangkat dari Kudus pulangnya ke Kudus,” ungkap pemilik akun Instagram @budigabutt.

BACA JUGA :  Rembang Segera Bangun Fasilitas RDF, Olah Sampah Jadi Energi Bersih

Di balik suksesnya seorang konten kreator, ternyata ada kisah yang mengharukan di balik itu semua.

Sebagai anak sulung, Budi berupaya sekuat tenaga untuk tidak memberatkan orang tuanya.

“Jadi saya sebetulnya baru lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), belum bisa menyelesaikan pendidikan S1 (sarjana) pada saat itu karena faktor biaya. Saya punya empat orang adik dan sebagai anak pertama saya mengharuskan diri untuk membantu orang tua,” ujarnya.

Aktif di Pramuka membukakan jalan rezeki untuknya.

Apalagi ia waktu itu menjadi bagian Saka Bakti Husada.

“Singkat cerita karena saya sejak SMK sudah sering ke Kantor Dinas Kesehatan untuk ikut Pramuka (Saka Bakti Husada), saat sudah lulus saya masih aktif Pramuka dan saat itu kebetulan dinas membuka lowongan tenaga kontrak. Saya mendaftar, dites dan diterima di tahun 2018,” jelasnya.

Ia mengawali karirnya sejak bekerja sebagai tenaga kontrak di Dinkes Kabupaten Kudus pada 2018.

Kemudian, ia mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2023, tetapi sayangnya ia gagal lolos.

Setahun berselang, Budi pendaftaran Calon Aparatut Sipil Negara (CASN) lagi.

Ia akhirnya lolos sebagai ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus secara resmi pada tahun 2025.

“Tahun 2023 ada pendaftaran PPPK, saya ikut tes, ranking 1, tapi nggak lolos karena kalah prioritas dengan golongan THK 2. Tahun 2024 saya ikut lagi dan Alhamdulillah lolos, kemudian dilantik per 1 September tahun ini,” ucapnya.

Di lain sisi, kehidupan sebagai kreator sudah dijalaninya sejak Pandemi Covid-19.

Dunia sempat memaksa untuk berlatih di dunia digital ketika pagebluk datang waktu itu.

Kendati demikian, ia tak mampu bertahan lama karena partner sibuk dengan urusan masing-masing.

BACA JUGA :  Dandim 0720 Rembang Canangkan Program Unggulan Ketahanan Pangan

Kemudian di tahun ini ia mencoba konsisten untuk ngonten sendiri hingga bisa menghasilkan banyak endorse.

“Kalau soal ngonten saya pernah coba ngonten saat pandemi, tapi bubar karena saat itu timnya bertiga ada kesibukan beda-beda. Akhirnya saya nekat ngonten lagi tanpa tim di Mei 2025, dua bulan bikin konten dengan berbagai jenis tidak ada yang laku hingga akhirnya saya iseng cari makan di luar kota untuk refreshing. Hati berkata mending sekalian dikontenin lumayan, dari situ saya tekuni konten pergi-pergi sendiri, motoran ke luar kota hingga jadi seperti sekarang,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini