Pati Ditunjuk Jadi Lokasi WEFSRID, Pemeliharaan Puluhan DI Bakal Dilakukan

waktu baca 4 menit
Rabu, 5 Nov 2025 17:03 0 91 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meluncurkan program besar untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional bernama WEFSRID (Water, Energy, Food Security for Regional Integrated Development) yang artinya Ketahanan Air, Energi, Pangan untuk Pembangunan Terintegrasi Regional.

DBHCHT TRENGGALEK

Program tersebut bentuk kolaborasi antara Kemendagri bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

Perlu diketahui, WEFSRID ini ditargetkan berlangsung pada 2027 hingga lima tahun ke depan.

Adapun 17 kabupaten/kota yang ditunjuk untuk program WEFSRID ini, Kabupaten Pati jadi salah satunya.

Sehingga kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani akan mensinergikan antara pangan, air, dan energi demi mewujudkan produktivitas pangan.

Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Pati, Muhamat Taufik memaparkan bahwa program ini akan dijalankan di Kabupaten Pati.

Sehingga, pihaknya bersama Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati mulai mengumpulkan kelengkapan data yang dibutuhkan penyelenggara.

Selanjutnya, perencanaan program tersebut berjalan pada 2026 mendatang, hingga eksekusi pelaksanaan pada 2027.

“Itu program baru yang artinya kami juga masih mengira-ngira. Dulu ada yang namanya IPDMIP hampir sama. WEFSRID dalam jangka waktu lima tahun, di 2025 ini dalam rangka mencukupi terkait kelengkapan data yang dibutuhkan kementerian terkait, di 2026 perencanaan, dan di 2027 sampai lima tahun ke depan pelaksanaan,” ungkapnya saat ditemui awak media di ruangannya, Rabu, 5 November 2025.

Dalam jangka waktu lima tahun, program ini dianggarakan sebesar USD 150 juta atau setara hampir Rp2,5 triliun.

BACA JUGA :  Warga Tumpah Ruah Berebut Gunungan Hasil Panen di Desa Tajungsari Tlogowungu 

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati memanfaatkan kesempatan tersebut karena fantastiknya anggaran bisa menopang pembangunan lumbung pangan di Bumi Mina Tani.

“Pati masuk 17 list kabupaten/kota di Indonesia yang kemungkinan besar mendapatkan WEFSRID dengan jangka waktu lima tahun senilai USD 150 juta, kalau dirupiahkan hampir 2,5 triliun. Artinya, pesan dari Pak Bupati, kami diminta mencukupi kebutuhan mereka karena ini kesempatan yang harus diambil mengingat kemampuan daerah terbatas,” ujar Taufik kepada awak media.

Program ini berfokus pada perbaikan saluran irigasi yang kondisinya perlu pemeliharaan lebih intens, terlebih program WEFSRID ini akan melakukan pembangunan dan pembeliharaan sumber daya air seluas 5.000 hektar seluruh Indonesia, termasuk di salah satunya di Kabupaten Pati.

Oleh sebab itu, koordinasi antara pemerintah daerah (Pemda) dengan petani harus solid.

Program ini fokus pada pembangunan fisik, dikarenakan untuk mendukung kebutuhan pangan masyarakat butuh sarana dan prasarana yang menunjang pertanian.

“Perangkat daerah yang terlibat Bapperida yang mengoordinasikan terkait dengan perangkat daerah yang lain yaitu Dispertan dan DPUTR karena program ini anggaran besar perbaikan saluran irigasi terutama pembangunan dan pemeliharaan sumber daya air, program kebanyakan di irigasi. Fokus kami infrastruktur karena kebutuhan pangan terkait dengan air, karena manajemen air kalau gak jalan tetap berpengaruh,” urainya.

Pemkab Pati pun mengusulkan 22 Daerah Irigasi (DI) untuk diperbaiki dalam program WEFSRID ini.

Mengingat, puluhan DI yang tersebar di Bumi Pesantenan itu dalam kondisi rusak.

“Selain itu juga terkait dengan pertanian ini melibatkan kelompok-kelompok, kami undang dari Kelompok Tani (Poktan), Kelompok Wanita Tani (KWT), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Di Pati usulannya 22 DI dari hasil koordinasi dengan DPUTR yang rusak, total 1.500 hektar,” sebutnya.

BACA JUGA :  Ketua PKDI Siap Jalankan Kopdes Merah Putih

Taufik mengungkapkan, DI yang dibenahi bukanlah DI yang di bawah pengelolaan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi (Pemprov), akan tetapi di bawah pengelolaan pemerintah kabupaten (Pemkab).

Terdapat 327 DI di bawah pengelolaan Pemkab Pati, yang mana dari ratusan itu diusulkanlah 22 DI yang kondisinya perlu penanganan serius.

“Tujuan WEFSRID ini, yang pertama meningkatkan produksi pertanian. Kedua, menggunakan pemanfaatan air secara efisen, artinya petani akan diberikan pengetahuan kebutuhan air untuk pertanian seberapa. Sebenarnya output akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” bebernya.

Ia mengutarakan, DI yang diusulkan harus terintegrasi antar komponen, di antaranya air, energi matahari, pangan, Koperasi Desa Merah Putih (KMP) dan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Meski akarnya dimulai dari penanganan DI, tetapi output program ini harus sejalan dengan ketahanan pangan masyarakat secara lebih luas.

“DI yang diusulkan harus yang kewenangan kabupaten (Pemkab Pati). Di Kabupaten Pati itu banyak, sesuai PermenPU (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum) Nomor 14 Tahun 2018 ada 327 DI di Kabupaten Pati, sehingga gak mungkin diusulkan semua, yang diusulkan yang bener-bener perlu perbaikan, itupun usulannya difilter dulu,” ucapnya.

Selain itu, DI yang diperbaiki bukanlah DI yang masuk program perbaikan Instruksi Presiden (Inpres), seperti di DI Puring.

Sehingga DI yang akan ditangani oleh WEFSRID benar-benar difilter lebih dahulu.

“DI yang diusulkan yang gak masuk Inpres seperti Puring itu tahap perencanaan Inpres. Kami minta data PU (DPUTR Kabupaten Pati) yang tidak masuk Inpres bisa masuk usulan WEFSRID, akhirnya muncul 22 DI, kalau bener-bener dipenuhi semua, maka terintegrasi antara pangan, air, energi, KMP dan MBG,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini