JEPARA – Mondes.co.id | Tiga kali Persijap Jepara harus menelan kekalahan di kandang sendiri.
Terakhir, setelah takluk 1–2 dari Bali United dalam laga pekan ke-8 BRI Super League 2025-2026 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Minggu (19/10/2025) malam.
Kekalahan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi Laskar Kalinyamat di depan publik sendiri.
Sejak awal laga, Persijap tampil penuh semangat.
Namun, situasi berubah ketika salah satu pemainnya diganjar kartu merah pada babak kedua, membuat tim harus bermain dengan sepuluh pemain.
Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh tim tamu untuk mencetak gol penentu kemenangan.
Pelatih Persijap, Mario Lemos, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya seusai pertandingan.
“Sangat sulit ketika kami menerima kekalahan untuk ketiga kalinya. Kami semua di sini pemain dan tim pelatih merasakan hal yang sama. Artinya patah hati, kecewa dengan hasil ini,” kata Mario Lemos.
Meski begitu, Lemos menegaskan timnya telah berjuang maksimal di lapangan.
“Kami sudah berusaha, bahkan dengan sepuluh pemain pun kami tetap mencoba mencetak gol dan meraih poin,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan empati kepada para suporter yang telah hadir memberikan dukungan langsung di stadion.
“Lagi-lagi suporter telah berkorban, jauh-jauh datang dan membeli tiket. Sama seperti kami, mereka juga mengalami rasa sakit hati ini,” ucapnya.
Dengan hasil ini, Persijap semakin terdesak di papan klasemen dan dituntut segera bangkit pada laga selanjutnya untuk mengakhiri tren negatif.
Pelatih Persijap, Mario Lemos, mengakui timnya kesulitan tampil konsisten, lantaran kerap melakukan perubahan susunan pemain inti di setiap pertandingan.
“Salah satu alasannya karena kami belum konsisten untuk menerapkan line up 11 pemain. Dalam delapan pertandingan terakhir, kami selalu berganti, ada delapan line up yang berbeda,” kata Mario Lemos.
Menurut Lemos, berbagai faktor menjadi penyebab rotasi besar-besaran tersebut.
“Ada akumulasi kartu, ada yang cedera, dan Hamisi besok juga tidak bisa main. Otomatis saat lawan Bhayangkara FC di Lampung, kami akan berubah lagi line up kami,” tambahnya.
Meski sempat menyamakan kedudukan, Persijap Jepara harus menerima kenyataan setelah Bali United FC berhasil membalikkan keadaan melalui dua gol balasan di babak kedua.
Rotasi pemain yang terus terjadi, membuat ritme permainan Persijap tidak stabil dan kerap kehilangan fokus di momen-momen krusial.
“Dengan line up yang terus berubah, otomatis chemistry pemain juga butuh waktu. Ini salah satu alasan kami kurang konsisten dalam permainan,” jelas Lemos.
Persijap Jepara dipastikan kehilangan satu di antara pilar utama lini belakangnya, Douglas Nonato Oliveira Cruz.
Pemain asal Brasil itu mengalami cedera usai laga melawan Borneo FC BRI Liga 1 musim 2025–2026.
Pelatih Persijap, Mario Lemos, mengakui kondisi Douglas cukup mengkhawatirkan.
Lemos menambahkan, pihaknya akan lebih berhati-hati dan menunggu proses pemulihan sang pemain.
“Kami harus sabar. Saya bukan dokter, tapi sepertinya kami akan kehilangan Douglas dalam beberapa pertandingan ke depan. Saat ini, dia tidak bisa bermain sepak bola,” lanjutnya.
Absennya Douglas menjadi kerugian besar bagi Laskar Kalinyamat, mengingat perannya yang krusial dalam menjaga stabilitas pertahanan tim.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar