REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengambil langkah responsif terhadap ancaman abrasi yang semakin mengkhawatirkan di kawasan pesisir timur.
Kondisi ini khususnya di sekitar lokasi Puskesmas Sarang 2, Kecamatan Sarang.
Abrasi di wilayah tersebut telah mencapai tingkat kritis, ditandai dengan penggerusan daratan, kerusakan pada sejumlah bangunan, serta masuknya air laut ke permukiman warga saat terjadi pasang tinggi.
Menindaklanjuti situasi tersebut, Bupati Rembang, Harno, didampingi jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU), telah meninjau langsung lokasi terdampak di belakang Puskesmas Sarang 2 pada pekan ini.
Peninjauan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab untuk memastikan penanganan yang tepat dan cepat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Harno menyampaikan bahwa Pemkab Rembang akan segera mengajukan permohonan resmi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dengan harapan, agar wilayah pesisir yang terdampak dapat diakomodasi dalam program pembangunan sea wall (dinding laut) atau breakwater sebagai strategi penanggulangan abrasi jangka panjang.
“Pemerintah Pusat masih memberikan ruang untuk kebutuhan masyarakat yang sejalan dengan visi misi Bapak Presiden. Pemerintah daerah dapat mengajukan permohonan melalui keputusan, termasuk untuk pembangunan breakwater atau sea wall seperti yang saya dengar saat rapat dengan Bapak Presiden,” jelas Bupati Harno.
Bupati Harno menambahkan bahwa program pembangunan tanggul laut telah mulai diimplementasikan di beberapa daerah.
DKI Jakarta disebut sebagai salah satu yang paling siap, berkat dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang memadai.
Skema pembiayaan untuk program sea wall di Rembang direncanakan akan mengandalkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dengan pembagian porsi masing-masing 50 persen dari APBD dan 50 persen dari APBN.
Di lain sisi, Kepala Puskesmas Sarang 2, dr. Hafidlotul Muawanah, membenarkan bahwa tingkat abrasi di area belakang fasilitas kesehatan tersebut telah mencapai taraf yang parah.
Menurutnya, sebagian bangunan Puskesmas telah mengalami kerusakan signifikan akibat abrasi yang terus meluas.
“Abrasi ini cukup panjang areanya. Di sini wilayahnya perkantoran, dan juga terdapat rumah warga. Ketika air laut pasang, seringkali air masuk ke dalam rumah,” ujar dr. Hafidlotul.
dr. Hafidlotul Muawanah juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi erat dengan Pemkab Rembang dan telah mendapatkan dukungan dari Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani, yang membidangi infrastruktur.
Ia berharap agar pembangunan tanggul laut dapat segera direalisasikan demi memberikan perlindungan maksimal bagi kawasan pesisir Rembang timur dari ancaman abrasi yang kian serius.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar