Kemarau Jadi Ladang Rezeki Tak Terduga bagi Penjual Es Tebu

waktu baca 1 menit
Minggu, 12 Okt 2025 08:51 0 642 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Ngatini, seorang penjual es sari tebu, berjualan mulai dari pagi sampai sore hari.

DBHCHT TRENGGALEK

Ia mulai menjajakan dagangannya dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB di Jalan Makam Pahlawan, tepatnya pertigaan seberang Makam Pahlawan Kabupaten Pati.

Wanita asal Desa Puri, Kecamatan Pati tersebut telah berjualan selama 10 tahun lamanya.

Selain menjual es sari tebu, ia juga menyediakan menu es kelapa muda.

“Saya sudah jalan 10 tahun, es tebu dan kelapa muda. Harga es sari tebu Rp3 ribu, sedangkan harga es degan (kelapa muda) Rp4 ribu,” katanya ketika diwawancarai Mondes.co.id, Minggu, 12 Oktober 2025.

Dalam sehari, ia bisa menghabiskan satu ikat tebu yang didatangkan dari Provinsi Jawa Timur.

Per satu ikat tebu dihitungnya seberat 25 kilogram.

“Per hari bisa habis per kurang lebih satu ikat tebu (25 kilogram). Seharusnya, kalau kulakan sewaktu habis, belinya dari Jawa Timur,” imbuh Ngatini.

Membuat es sari tebu tidak sulit, cukup menyediakan alat mesin giling tebu untuk kemudian diambil sarinya.

Dalam sehari, ia mendapatkan pendapatan Rp100 ribu sampai dengan Rp500 ribu.

Pendapatannya tidak menentu, karena menyesuaikan kondisi cuaca.

“Per hari kalau panas kayak gini Rp500 ribu ada. Kalau pas hari biasa pas mendung kurang lebih Rp100 ribu udah bagus,” ucapnya.

Editor: Mila Candra

BACA JUGA :  OMI Jadi Wadah Tingkatkan Prestasi dan Sportivitas Siswa Madrasah di Pati

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini