Gubernur Resmikan Desalinasi, Ubah Air Payau di Demak Jadi Layak Konsumsi

waktu baca 3 menit
Rabu, 1 Okt 2025 08:05 0 95 Dian A.

SEMARANG – Mondes.co.id | Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meresmikan program desalinasi di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

DBHCHT TRENGGALEK

Program desalinasi yaitu mengubah air payau menjadi air bersih untuk konsumsi masyarakat.

Merupakan kerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip).

Pemanfaatan desalinasi diresmikan langsung Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah, kemarin.

Hadir juga dalam peresmian tersebut, Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si.

Warga setempat, Siti Nurjanah, mengaku sangat terbantu dengan adanya desalinasi tersebut.

Ia dan warga lainnya tidak perlu lagi jauh-jauh membeli air ke luar desa.

Terlebih harga yang ditawarkan juga lebih murah dibandingkan harga air bersih per galon yang dibeli di luar.

“Ini sangat membantu buat masyarakat. Harganya juga tidak terlalu tinggi, rasanya nikmat banget. Dulu susah dapat air bersih untuk minum, harus beli di luar, PAM juga sering macet. Sekarang dekat untuk dapat air bersih umat minum dan masak,” ujarnya saat ditemui di lokasi peresmian.

Desalinasi di Desa Banjarsari tersebut pengelolaannya diserahkan kepada Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum Sanitasi (KPSPAMS) Banjarsari Bergerak.

Mulai dari produksi sampai distribusi air bersih sampai ke masyarakat.

Menurut Ketua KPSPAMS Banjarsari Bergerak, Ahmad Bahrudin, operasional desalinasi sudah dimulai sejak bulan Agustus 2025.

Selama satu bulan itu warga digratiskan dan sejak tanggal 8 September lalu warga hanya membayar sekitar Rp3.000-Rp4.000 per galon.

BACA JUGA :  Kecanduan Video Dewasa, Ayah Tega Rudapaksa Putri Kandung

Penghasilan yang didapat akan digunakan untuk biaya operasional seperti perawatan dan tagihan listrik.

Desalinasi tersebut dibangun di wilayah Dukuh Brangsong, Desa Banjarsari.

Lokasi dipilih karena cukup dekat dengan embung Banjarsari yang menjadi sumber air untuk diproses menjadi air bersih.

“Setelah selesai pembangunan, saya informasikan ke warga untuk uji coba hasil setelah ada hasil laboratorium. Dalam air itu TDS atau zat padat terlarut bagus, layak untuk diminum, PH juga bagus. Tiga hari lalu hasil laboratorium menjelaskan kalau air ini sangat bagus,” jelas Bahrudin.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, mengatakan desalinasi tersebut merupakan satu dari empat titik yang disiapkan oleh Pemprov Jateng dan Undip.

Selain di Demak, tiga daerah lainnya ada di Kabupaten Brebes, Pekalongan, dan Pati.

Hal tersebut termasuk bagian dari program prioritas Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, yakni Desa Maju dan Berdaya, Sistem Informasi Desa (SID), dan Tim Tanggap Bencana.

Terkait kebutuhan listrik desalinasi, Ahmad Luthfi sudah memerintahkan kepada Dinas PUBMCK dan dinas terkait lainnya untuk memberikan bantuan solar panel.

Bantuan tersebut agar dapat meringankan beban biaya tagihan listrik.

“Di Demak ini bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat hampir 2 ribu warga atau satu desa dengan harapan kesehatan masyarakat terjamin dan kebutuhan dasar air minum ini terpenuhi. Ini adalah kerja kolaboratif antara Pemerintah Provinsi dengan Undip dan pemerintah kabupaten/kota di wilayah kita,” ungkapnya.

Ahmad Luthfi juga menegaskan bahwa kebutuhan air bersih merupakan salah satu indikator untuk mengintervensi penurunan angka kemiskinan dan stunting di wilayah tersebut.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini