PATI – Mondes.co.id | Kondisi dan situasi keamanan maupun ketertiban di Kabupaten Pati perlu ditingkatkan agar tetap damai.
Maka dari itu, seluruh elemen masyarakat diimbau tetap tenang memahami setiap fenomena yang terjadi di Bumi Mina Tani.
Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum, pelibatan organisasi masyarakat (Ormas) dalam setiap agenda forum diskusi, amat sangat masif.
Pihaknya bersinergi dengan aparat keamanan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terkhusus di Kabupaten Pati tercinta.
Serta sering melakukan gelaran kegiatan wawasan kebangsaan.
Ormas hadir sebagai peserta untuk diajak berdiskusi serta dibekali tentang pemahaman yang baik menyikapi gejolak di Kabupaten Pati.
“Kalau Kesbangpol ada tiga kegiatan yang diikuti seperti wawasan kebangsaan, di mana kami undang Ormas-Ormas keagamaan maupun kepemudaan. Harapan kami melalui kelompok ini menyampaikan kepada anggotanya untuk tidak terprovokasi,” pesannya, Senin, 29 September 2025.
Niken menerangkan di hadapan para pimpinan Ormas supaya bersinergi untuk kemajuan Kabupaten Pati.
Ia menyinggung mengenai langkah yang bijak menyikapi informasi yang bertebaran di sosial media (Sosmed) agar tidak terjadi kegaduhan publik.
Selain itu, ia menekankan juga kepada para pimpinan Ormas supaya tidak hanya fokus pada anggotanya, tapi juga terhadap keluarga, khususnya anak mereka.
Pasalnya, ajakan provokatif kerap disasar kepada anak-anak muda usia remaja.
“Harus bijak dalam menangkap info dari Sosmed karena tidak semua yang di Sosmed benar. Sekarang informasi selalu ada, memang harus ada pembelajaran dan edukasi kepada anak-anak muda, harus ada batasan tertentu, seperti kemarin kami undang Muslimat NU (Nahdlatul Ulama) yang isinya para ibu-ibu yang sangat dominan, bagaimana mengawasi putra-putrinya secara fisik maupun secara dunia maya,” ungkap Niken ketika ditemui di ruangannya.
Ia menegaskan, masyarakat harus punya rasa cinta Tanah Air.
Jika mereka ingin menyampaikan pendapat pun dipersilahkan, asalkan dengan tertib.
“Boleh menyampaikan aspirasi, tapi dengan cara yang bener. Tidak anarkis, tidak kekerasan,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar